Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dukung Bappebti, ICDX Siapkan Tiga Jurus Jitu Genjot Transaksi Multilateral

Dukung Bappebti, ICDX Siapkan Tiga Jurus Jitu Genjot Transaksi Multilateral Kredit Foto: Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX)
Warta Ekonomi, Jakarta -

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) menetapkan beberapa langkah strategis dalam penguatan industri perdagangan berjangka komoditi tahun 2025, yaitu optimalisasi  implementasi Sistem Resi Gudang  dan pengembangan Pasar Lelang Komoditas, penguatan transaksi  multilateral  berbasis  komoditas  unggulan Indonesia, dan peningkatan implementasi bursa CPO Indonesia.

Terkait penguatan transaksi multilateral, Direktur Utama Indonesia Commodity & Derivatif Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI) Fajar Wibhiyadi mengatakan, pihaknya tentu sejalan dengan langkah strategis Bappebti untuk meningkatkan transaksi multilateral. Karena Industri perdagangan berjangka komoditi khitahnya memang transaksi multilateral. Dan untuk itu, beberapa langkah strategis telah ICDX siapkan, yang tentunya untuk peningkatan volume transaksi ini.

Baca Juga: ICDX Tekankan Pentingnya Literasi Keuangan bagi Generasi Muda

“Langkah-langkah strategis tersebut pertama adalah edukasi dan literasi. Hal ini menjadi sangat penting, karena saat ini masyarakat khususnya kalangan bisnis yang belum sepenuhnya memahami manfaat transaksi multilateral ini. Kedua, dari sisi produk, ICDX akan terus mengembangkan produk-produk multilateral yang sejalan dengan kebutuhan pasar. Dan yang ketiga, terkait teknologi dan infrastruktur perdagangan juga akan terus kami tingkatkan untuk memberikan pelayanan prima kepada pemangku kepentingan," ungkap Fajar Wibhiyadi di Jakarta, Jumat (7/2/2025).

Transaksi multilateral sendiri merupakan sistem perdagangan dimana banyak penjual bertemu banyak pembeli dan tidak saling mengenal (many to many). Transaksi ini terjadi di dalam bursa, sehingga seluruh transaksinya otomatis terdaftar di bursa.

Dalam mekanisme transaksi multilateral ini, ICDX sebagai bursa memiliki memiliki peran untuk menyediakan fasilitas dan infrastruktur kepada anggota bursa untuk melakukan transaksi. Sedangkan Indonesia Clearing House (ICH) sebagai Lembaga Kliring memiliki peran dalam penjaminan dan penyelesaian transaksi, termasuk diantaranyan adalah mengelola Management Risiko, Margin dan juga Settlement.

Baca Juga: Tembus Rp2,01 Triliun di 2024, ICDX: Transaksi Komoditi Syariah Makin Diminati Perbankan

Terkait transaksi multilateral, sebagai catatan, di tahun 2024 total transaksi mencapai 1.763.296 lot dengan notional value sebesar Rp 150 Triliun. Sementara di tahun 2025 sampai dengan akhir Februari, volume transaksi multilateral tercatat sebanyak 123.126 lot dengan  notional value sebesar Rp9,978 Triliun.

Adapun kontrak dengan volume transaksi terbesar adalah GOLDGR dengan volume 29.728 lot, kontrak GOLDUDMic dengan volume transaksi sebanyak 24.224 lot dan CPOTR dengan volume transaksi sebesar 14.668 lot. Kontrak GOLDGR dan GOLDUDMic merupakan produk transaksi multilateral dengan basis komoditas emas, sedangkan CPOTR meruupakan produk transaksi multilateral dengan basis komoditas Crude Palm Oil (CPO).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman

Advertisement

Bagikan Artikel: