Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Sembari Awasi Trump, Bursa Asia Nantikan Perbaikan Ekonomi China

Sembari Awasi Trump, Bursa Asia Nantikan Perbaikan Ekonomi China Kredit Foto: Reuters/Paul Yeung
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia mencatatkan pergerakan yang bervariasi dalam penutupan perdagangan di Jumat (7/2). Investor menunggu adanya negosiasi terkait dengan kebijakan tarif yang saling diterapkan oleh China dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Senin (10/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke Bursa Asia. Mayoritas indeks mengalami koreksi yang cukup signifikan:

  • Nikkei 225 (Jepang): Turun 0,72% ke 38.787,02.
  • Topix (Jepang): Melemah 0,54% ke 2.737,23.
  • Kospi (Korea Selatan): Turun 0,58% ke 2.521,92.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Naik 0,35% ke 742,9.
  • Hang Seng (Hong Kong): Melonjak 1,16% ke 21.133,54.
  • CSI 300 (China): Naik 1,3% ke 3.892,70.
  • S&P/ASX 200 (Australia): Melemah tipis 0,11% ke 8.511,4.

Pasar Asia secara keseluruhan menantikan adanya sinyal melandainya perang dagang yang tengah berlangsung antara China dan AS. Sejauh ini, belum ada tanda-tanda kedua belah pihak akan melakukan negosiasi terkait dengan kebijakan tarif.

Sebaliknya, Presiden AS, Donald Trump justru memicu kekhawatiran baru dengan sinyal penerapan kebijakan tarif yang akan dilakukan terhadap sejumlah negara mulai pekan ini.

“Saya akan mengumumkan minggu depan mengenai kebijakan tarif, sehingga kita diperlakukan setara dengan negara lain,” kata Trump.

Adapun China dalam hal ini mendapatkan sorotan lebih besar dari investor menyusul posisinya sebagai raksasa ekonomi dari Asia. Pasar berharap terdapat stimulus baru yang dapat memberikan tanda-tanda perbaikan ekonomi dari China.

Baca Juga: Wall Street Bergejolak, Perang Dagang Terancam Meluas Gegara Ulah Terbaru Donald Trump

Pasar juga tengah waspada terhadap hal tersebut jelang rilis dari Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index dari China. Mereka waspada terhadap kelanjutan risiko deflasi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: