Outlook Kripto: Harga Bitcoin Kian Sensitif Gegara Donald Trump dan DeepSeek

Amerika Serikat (AS) diperkirakan akan menjadi penentu arah harga pasar kripto, khususnya terhadap Bitcoin. Hal ini tidak terlepas dari dinamika pasar menyusul sejumlah keputusan pemerintah dari Donald Trump.
Analyst Reku, Fahmi Almuttaqin mengatakan sensitivitas pasar kripto semakin kuat terhadap sentimen makroekonomi AS. Hal ini terlihat dari gejolak harga kripto menyusul keputusan yang diambil oleh bank sentral hingga komentar pemerintah soal DeepSeek.
Baca Juga: Februari Jadi Bulan Bersejarah untuk Bitcoin, Simak Data dan Prediksinya!
Federal Reserve (The Fed) baru-baru ini mengguncang pasar tak hanya dengan keputusan menahan suku bunga dalam kisaran 4,25%-4,50%, namun juga sinyal terkait dengan tak akan adanya perubahan suku bunga dalam waktu dekat. Hal ini menandakan adanya kekhawatiran terkait dengan inflasi di AS.
“Risiko tersebut diantaranya seperti potensi berpindahnya dana investasi dalam jumlah besar kembali ke instrumen berisiko rendah seperti dolar dan obligasi pemerintah dari pasar saham dan kripto,” ungkap Fahmi, dilansir Minggu (2/2).
Adapun pemerintah juga membuat pasar kembali memutar strategi dengan komentarnya terkait dengan peluncuran model kecerdasan buatan terbaru bernama DeepSeek. Model tersebut membuat pasar berpikir ulang terkait dengan pasar dalam sektor teknologi.
Presiden AS, Donald Trump juga turut menegaskan bahwa peluncuran model kecerdasan buatan tersebut merupakan alarm untuk ekosistem industri terkait. Pasarnya, DeepSeek diklaim tak memakan banyak modal, bahkan jauh lebih kecil ketimbang model-model kecerdasan buatan lainnya seperti OpenAi dan Gemini.
Fahmi menyebut, kedua situasi ini telah membuat pasar waspada terkait dengan adanya gejolak inflasi menyusul sikap yang ditunjukkan oleh The Fed. Adanya kehatian-hatian yang diambil bank sentral hingga langkah pemerintah yang konfrontatif membuat pasar khawatir terkait dengan resiko gejolak pasar, termasuk dalam Bitcoin.
“Situasi tersebut memang dapat memberikan tekanan pada aset berisiko seperti saham dan kripto. Namun, para pelaku pasar sepertinya telah memasukkan kemungkinan tersebut dalam pengambilan keputusan mereka pasca paparandari The Fed" ungkap Fahmi.
Meski demikian, ia tetap optimistis dengan pergerakan harga dari Bitcoin. Menurutnya, seiring dengan semakin masifnya adopti instrumen terkait, maka harganya dipastikan akan semakin solid.
Baca Juga: Trump Dilantik Jadi Presiden, Bitcoin Langsung Ambyar
"Hal ini mungkin dikarenakan semakin banyaknya investor institusional dan ritel yang memandang Bitcoin sebagai instrumen lindung nilai terhadap penurunan nilai mata uang fiat dan ketidakpastian ekonomi,” tuturnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement