
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengungkapkan bahwa sektor swasta berperan penting dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Developmente Goals/SDGs).
Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Bappenas, Leonardo A. A. Teguh Sambodo, menegaskan kontribusi swasta sangat penting khusunya dalam penerapan ekonomi sirkular, efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan.
“Sektor swasta tidak hanya menjadi bagian dari solusi, tetapi juga pendorong utama dalam mewujudkan SDGs. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, sehingga kolaborasi menjadi kunci,” ujar Teguh dalam keterangan resminya yang diterima, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Presiden Prabowo Tegaskan Pembangunan Infrastruktur ke Swasta, Ini Alasannya
Keterlibatan swasta dalam berbagai inisiatif sosial, sebutnya, dapat mempercepat pencapaian SDGs dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah (pemda) dalam mereplikasi berbagai praktik terbaik yang telah berhasil diterapkan.
Di sisi lain, pemerintah juga telah meningkatkan edukasi dan literasi tentang SDGs melalui kerja sama dengan universitas. Saat ini, terdapat 27 SDGs Centers yang berfungsi sebagai pusat edukasi dan inovasi dalam mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Pemerintah, ungkapnya, sebagai bentuk apresiasi terhadap kontribusi sektor swasta, mengadakan SDGs Annual Award Conference. Diharapkan pemberian penghargaan tersebut dapat menjadi motivasi bagi lebih banyak perusahaan untuk aktif berkontribusi dalam pencapaian target SDGs.
Baca Juga: Arsjad Rasjid: Swasta Siap Dukung Konektivitas Lintas Perbatasan Indonesia dan Timor Leste
Dalam mendukung penerapan teknologi hijau, pemerintah telah menyediakan berbagai insentif termasuk di antaranya super tax deduction untuk riset dan pengembangan teknologi berkelanjutan.
Di sisi lain, sertifikasi teknologi ramah lingkungan dan pengembangan mekanisme karbon kredit juga menjadi bagian dari strategi pemerintah.
“Salah satu peluang besar adalah pasar karbon, di mana perusahaan yang menerapkan teknologi ramah lingkungan, seperti pemasangan panel surya, dapat memperoleh insentif. Namun, agar sistem ini berjalan optimal, diperlukan lebih banyak lembaga penilai independen dengan standar internasional,” jelas Teguh.
Ke depan, pemerintah berharap sistem ini terus berkembang sehingga semakin banyak pihak, khususnya sektor swasta, yang terlibat aktif dalam mendukung pencapaian SDGs di Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement