
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan tahunan gabungan (Compound Annual Growth Rate/CAGR) sebesar 6% dalam lima tahun terakhir. Hal ini menjadi bukti nyata dari transformasi besar yang telah dilakukan BUMN dalam mengelola berbagai sektor penting di Indonesia.
"Sebagai hasil dari transformasi ini pada fase pertama 2019-2024, kami telah mencapai pertumbuhan yang signifikan. Tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) pendapatan kami sekitar 6% dan juga pertumbuhan aset total dan ekuitas kami yang menunjukkan pertumbuhan yang sehat," ujar Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa (11/02/2025).
Baca Juga: Erick Thohir Pastikan Danantara Kelola Seluruh BUMN, Dorong Investasi Tanpa APBN
Data Kementerian BUMN menunjukkan bahwa pertumbuhan sebesar 6% tersebut didukung oleh peningkatan kontribusi dari sektor energi, telekomunikasi, dan infrastruktur. Selain itu, transformasi digital yang dilakukan oleh beberapa BUMN juga dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan memperluas cakupan layanan kepada masyarakat.
Pertumbuhan pendapatan ini juga disertai dengan peningkatan total aset dan ekuitas yang mencerminkan kesehatan finansial BUMN. Meskipun terjadi sedikit penurunan profitabilitas pada tahun 2024 akibat penyempitan margin di sektor pengolahan minyak Pertamina, BUMN masih berhasil menjaga tingkat pengembalian aset (ROA) sekitar 3% dan pengembalian ekuitas (ROE) mendekati 10%.
Selain berperan sebagai penghasil nilai ekonomi, BUMN juga berkomitmen pada program-program layanan publik dan pengembangan industri. Salah satu contoh utama adalah holding ultramikro yang terdiri dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM), yang telah menjalankan program pemberian pinjaman bersubsidi kepada pelaku usaha ultramikro dan pemberdayaan perempuan.
Baca Juga: Bukan Cuma 7! Seluruh BUMN Disebut akan Berada di Bawah Danantara
"Kami memastikan bahwa BUMN tidak hanya berfokus pada keuntungan semata, tetapi juga berperan dalam memperkuat ketahanan pangan, energi, dan program hilirisasi mineral yang berkontribusi pada pembangunan nasional," lanjut Tiko.
Dalam lima tahun ke depan, Kementerian BUMN menargetkan untuk terus memperkuat kinerja keuangan dan mengurangi jumlah BUMN yang merugi. Selain itu, sinergi antara BUMN, sektor swasta, investor global, dan UMKM juga akan semakin didorong untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Pertumbuhan pendapatan yang stabil ini diharapkan dapat terus berlanjut seiring dengan transformasi berkelanjutan yang dilakukan oleh Kementerian BUMN, baik melalui inovasi, penguatan tata kelola, maupun kolaborasi strategis dengan berbagai pihak.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement