Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bapanas Desak Mendag Naikkan HET Minyakita

Bapanas Desak Mendag Naikkan HET Minyakita Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengusulkan kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso agar menaikkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan rakyat merek Minyakita khusus di wilayah Indonesia Timur.

Usulan ini didasarkan pada tingginya ongkos kirim yang menyebabkan harga Minyakita di kawasan tersebut lebih mahal dibandingkan daerah lain. Dalam Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Puasa dan Lebaran 2025 yang digelar secara daring di Jakarta, Rabu (12/2/2025), Arief menegaskan pentingnya kebijakan khusus untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng di seluruh Indonesia.

"Kami akan berdiskusi dengan Pak Mendag untuk mempertimbangkan tambahan ongkos kirim bagi wilayah timur. Ada perbedaan biaya yang cukup signifikan, sehingga diperlukan penyesuaian agar harga Minyakita tetap terjangkau," ujar Arief.

Baca Juga: Harga Minyakita di Indonesia Timur Lebih Mahal, Bapanas Usul HET Dinaikkan

Arief menjelaskan bahwa selisih harga akibat biaya distribusi tidak hanya terjadi pada Minyakita, tetapi juga pada kebutuhan pokok lainnya seperti gula dan beras.

"Di sektor perberasan, selisih harga bisa mencapai Rp300-Rp500 per kilogram di daerah luar Jawa. Sementara untuk gula, ada tambahan sekitar Rp1.000 di wilayah tertentu karena faktor distribusi," jelasnya.

Baca Juga: Sudah Sembilan Bulan Harga Tak Turun, Minyakita Masih di Atas HET

Untuk mengatasi disparitas harga tersebut, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pangan, seperti Bulog dan ID FOOD, mendapatkan mandat menyalurkan Minyakita ke berbagai daerah. Bulog sendiri telah berkomitmen mendistribusikan 50 ribu ton minyak goreng guna menjaga pasokan dan menekan kenaikan harga di pasaran.

Bapanas menargetkan dalam 1-2 minggu ke depan seluruh stok Minyakita yang telah dialokasikan harus segera dikirim ke daerah-daerah, terutama menjelang Ramadan dan Lebaran 2025 yang biasanya diikuti lonjakan permintaan.

"Kami ingin memastikan stok Minyakita tersedia dan harga tetap terkendali, terutama di daerah-daerah yang selama ini mengalami kendala distribusi akibat biaya transportasi yang tinggi," tambah Arief.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: