Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyakita di Indonesia Timur Lebih Mahal, Bapanas Usul HET Dinaikkan

Harga Minyakita di Indonesia Timur Lebih Mahal, Bapanas Usul HET Dinaikkan Kredit Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi, mengusulkan kepada Menteri Perdagangan Budi Santoso untuk menaikkan harga eceran tertinggi (HET) MinyaKita khusus di wilayah Indonesia timur.

Menurutnya, perbedaan ongkos kirim menjadi faktor utama yang membuat harga minyak goreng kemasan rakyat itu lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

Arief menilai, ada gap harga yang cukup terasa di wilayah timur akibat selisih biaya distribusi. Oleh karena itu, ia akan berdiskusi lebih lanjut dengan Mendag agar kebijakan harga yang lebih adil bisa diterapkan.

Baca Juga: Sudah Sembilan Bulan Harga Tak Turun, Minyakita Masih di Atas HET

"Izin nanti sampaikan ke Pak Budi, Pak Mendag, kalau misalnya yang di daerah tambah ongkos kirim. Nanti kita diskusi lagi, karena sepertinya memang ada gap sedikit, terutama di wilayah timur," ujar Arief, dikutip dari Antara.

Bukan hanya MinyaKita, selisih harga ini juga terjadi pada berbagai barang kebutuhan pokok lainnya, seperti beras dan gula. "Di perberasan pun kita punya ada kelebihan Rp500, Rp300 untuk daerah-daerah luar, kemudian harga gula juga sama, gula itu kita sudah sebutkan bahwa itu zona di sana itu ditambah Rp1.000 ya. Kalau nggak salah jadi selisih ada ongkos kirim lah gitu," ungkapnya.

Baca Juga: Panasnya Harga Minyak Dunia Terancam Gejolak di AS

Sebagai langkah antisipasi lonjakan harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), Arief memastikan dua BUMN Pangan, yakni Bulog dan ID FOOD, sudah mendapat tugas untuk menyalurkan MinyaKita.

Bahkan, Bulog telah menyanggupi distribusi 50 ribu ton minyak goreng. Ia juga menekankan agar dalam 1-2 minggu ke depan, stok MinyaKita sudah tersebar ke berbagai daerah untuk menjaga stabilitas harga di pasar.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: