- Home
- /
- New Economy
- /
- Energi
Investor Panik, Harga Minyak Ambles Digerus Ekspektasi Suku Bunga Tinggi

Harga minyak mentah dunia mengalami koreksi yang cukup signifikan dalam perdagangan di Rabu (12/2). Hal ini menyusul laporan stok minyak hingga arah kebijakan moneter terbaru di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dariĀ CNBC International, Kamis (13/2), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) jatuh 2,66% menjadi US$71,37 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara harga minyak mentah Brent turun 2,36% menjadi US$75,18 per barel di London ICE Futures Exchange.
Baca Juga: Amarah Industri Uni Eropa Mendengar Kebijakan Pembatasan Harga Gas
Analis Onyx Capital Group, Harry Tchilinguirian menyebut bahwa koreksi harga minyak terjadi karena kebijakan suku bunga tinggi akan bertahan lebih lama sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh Federal Reserve (The Fed).
Data ekonomi juga menunjukkan bahwa suku bunga tak akan dipangkas dalam waktu dekat. Indeks Harga Konsumen (CPI) tercatat naik hingga 0,5% di Januari 2025. Angka tersebut lebih tinggi dari ekspektasi pasar yang hanya 0,3%.
Inflasi secara tahunan juga melebihi ekspektasi pasar dengan mencatatkan angka hingga 3%. Inflasi inti juga tercatat naik hingga 0,4% dalam sebulan dan 3,3% dalam setahun terakhir.
Pasar khawatir dengan hal tersebut karena suku bunga yang tinggi dapat berpotensi melemahkan pertumbuhan ekonomi hingga permintaan minyak, khususnya dari AS.
Baca Juga: Baru Sebulan, Dirjen Migas Dicopot! Ini Kata Bahlil
Hal ini juga diperparah dengan laporan tersebut dari American Petroleum Institute (API). Data organisasi tersebut menunjukkan stok minyak mentah naik 9,4 juta barel dalam sepekan hingga 7 Februari 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement