Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Mirae Asset Bocorkan Saham Potensial Ramadan! AMRT & ICBP Jadi Pilihan Utama!

Mirae Asset Bocorkan Saham Potensial Ramadan! AMRT & ICBP Jadi Pilihan Utama! Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia merekomendasikan investor untuk melirik saham sektor barang konsumsi pokok (consumer staples) dalam menghadapi bulan Ramadan dan libur Lebaran tahun ini. Daya beli masyarakat yang kuat, ditopang oleh stimulus diskon tarif listrik 50% dari pemerintah, menjadi katalis positif bagi sektor ini.

Abyan Habib Yuntoharjo, Research Analyst Mirae Asset, menyebut bahwa kondisi tersebut akan mendukung momentum kenaikan konsumsi selama Ramadan. Oleh karena itu, dua saham utama yang direkomendasikan adalah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP).

Baca Juga: Bursa Asia Dipenuhi Optimisme Meski Hadapi Ancaman Perang Dagang

"AMRT sebagai pemilik jaringan minimarket Alfamart dan ICBP sebagai produsen mi instan Indomie memiliki posisi strategis dalam sektor barang konsumsi pokok yang stabil. Kami merekomendasikan BUY untuk AMRT dengan target price (TP) Rp3.500 dan BUY untuk ICBP dengan TP Rp13.200 dalam 12 bulan ke depan," ujar Abyan dalam acara Media Day: February 2025 by Mirae Asset, Kamis (13/2).

Mirae Asset menilai AMRT dan ICBP sebagai saham defensif, yakni saham yang cenderung stabil meskipun pasar mengalami fluktuasi. Konsumsi masyarakat tetap tinggi, terutama di sektor kebutuhan pokok, sehingga saham-saham ini menjadi pilihan menarik bagi investor.

Namun, di sisi lain, Senior Investment Information Mirae Asset, Adityo Nugroho, menyoroti tantangan pasar saham yang berasal dari faktor eksternal maupun internal.

Baca Juga: BEI Pelototi Saham DMMX Usai Harga Naik Tak Wajar, Investor Diminta Lakukan Ini

Faktor eksternal terkait dengan ketidakpastian global, termasuk kemungkinan Trump 2.0, yang bisa membuat ekonomi Indonesia menghadapi tantangan lebih besar.

Sementara, faktor internal seperti pengetatan dan realokasi anggaran pemerintah yang berpotensi mengurangi peran APBN sebagai peredam guncangan ekonomi global.

Meski demikian, Ramadan tetap menjadi katalis positif bagi ekonomi domestik. Selain itu, ada harapan dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang lebih pro-growth, yang diharapkan bisa meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: