
Bursa Asia mencatatkan penguatan yang bervariasi dalam perdagangan di Kamis (6/2). Investor masih optimistis meski menghadapi ancaman ketidakpastian ekonomi akibat kebijakan tarif yang diterapkan oleh China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Jumat (7/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks yang tergabung dalam Bursa Asia. Hampir semua indeks mencatatkan penguatan yang signifikan:
- S&P/ASX 200 (Australia): Naik 1,23% ke 8.520,7.
- Nikkei 225 (Jepang): Menguat 0,61% ke 39.066,53.
- Topix (Jepang): Naik 0,25% ke 2.742,2.
- Kospi (Korea Selatan): Naik 1,1% ke 2.536,75.
- Kosdaq (Korea Selatan): Naik 1,28% ke 740,32.
- Hang Seng (Hong Kong): Naik 1,43% ke 20.891,62
- CSI 300 (China): Menguat 1,26% ke 3.842,83.
Investor Asia nampaknya optimistis terkait dengan perkembangan ekonomi regional meski terdapat kekhawatiran terkait dengan kebijakan tarif. Belum adanya sinyal negosiasi terkait hal tersebut membuat banyak pihak khawatir dengan kemungkinan perang dagang akab benar-benar terjadi.
Hal ini membuat sejumlah perusahaan bersiap dan memprediksi tahun ini akan menjadi tahun yang sulit untuk industri. Beragam perusahaan terkemuka global telah memproyeksikan bahwa kinerjanya tak akan sebaik tahun lalu, hal tersebut diungkapkan oleh perusahaan seperti Ford, Volvo hingga Honeywell.
Adapun Bank of Japan (BoJ) baru-baru ini memberikan sinyal serupa bahwa pihaknya tengah mengantisipasi ancaman gejolak ekonomi global akibat perang kebijakan tarif.
Baca Juga: Efek Tarif Trump, Eropa Khawatir Pasarnya Dibanjiri Barang China
Anggota Dewan Kebijakan BoJ, Naoki Tamura, menyatakan bahwa suku bunga harus naik setidaknya ke 1% pada paruh kedua tahun fiskal 2025. Sebelumnya, bank sentral telah menaikkan suku bunga hingga 0,5% di Januari 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement