Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agar Tetap Cuan, IPOT Rekomendasikan Lirik Saham Ini di Tengah Ketegangan Ekonomi Dunia

Agar Tetap Cuan, IPOT Rekomendasikan Lirik Saham Ini di Tengah Ketegangan Ekonomi Dunia Kredit Foto: Antara/Reno Esnir
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup pekan lalu di zona merah setelah melemah 1,54 persen dalam sepekan. Pada akhir perdagangan Jumat (14/2) IHSG berada di level 6.638,45, turun dari posisi sebelumnya di 6.752,57.

Pelemahan IHSG terutama dipicu oleh aksi jual asing yang menekan IDX ENERGY, seiring dengan koreksi harga batu bara. Selain itu, IDX INFRA juga mengalami penurunan akibat melemahnya saham BREN dan TLKM.

Di sisi lain, ada dua sektor yang justru mencatatkan kenaikan, yakni IDX TECHNO yang terdorong oleh lonjakan saham BUKA di tengah reli emiten grup Elang Mahkota, serta IDX CYCLIC yang menguat berkat kenaikan saham-saham media seperti FILM dan MNCN.

Baca Juga: IHSG Terimbas Sentimen Positif Global, Mirae Sekuritas Sarankan Trading Buy 3 Saham Ini

Menjelang pekan perdagangan 17-21 Februari 2025, Community Lead Indo Premier Sekuritas (IPOT), Angga Septianus, mengingatkan bahwa level support IHSG di 6.500 menjadi sangat krusial.

Level ini telah menjaga pergerakan indeks selama tiga tahun terakhir. Jika gagal bertahan, IHSG berpotensi turun lebih dalam hingga menyentuh 6.300.

Selain itu, Angga juga menyoroti dua sentimen utama yang perlu diperhatikan oleh para trader agar tetap bisa meraih cuan di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Pertama, sentimen perkembangan tarif yang akan diterapkan Trump, terutama terkait Reciprocal Tariff atau Tarif Timbal Balik untuk partner dagang AS.

Meskipun Trump mengklaim bahwa kebijakan ini "adil untuk semua pihak," beberapa negara telah memberikan sinyal akan mengambil langkah balasan jika AS benar-benar memberlakukan tarif timbal balik. Ketegangan ekonomi pun muncul karęna potensi perang dagang dan geopolitik di depan mata.

Baca Juga: Soroti Trump, Bursa Asia Bernafas Lega Menyusul Belum Diimplementasikannya Tarif Balasan

Kedua, pergerakan nilai tukar Rupiah. USD - IDR diharapkan mengalami penguatan seiring terkoreksinya Indeks Dolar AS (DXY) yang menjadi tolok ukur kekuatan USD. Korelasi USD-IDR dengan IHSG sangat erat. Jika USD-IDR menguat, maka IHSG juga berpotensi menguat.

Berkaca pada 2 sentimen di atas, PT Indo Premier Sekuritas yang menghadirkan Booster Modal hingga 10x dan fitur trading canggih untuk membantu para trader mengoptimalkan potensi profit mereka dan Reksa Dana Saham Power Fund Series (PFS) merekomendasikan sejumlah saham yang patut dilirik:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: