Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Segini Laba Bersih BTPN Syariah pada 2024, Aset Tetap Tumbuh

Segini Laba Bersih BTPN Syariah pada 2024, Aset Tetap Tumbuh Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sepanjang 2024, Bank BTPN Syariah (BTPS) mencatat laba bersih sebesar Rp1,06 triliun, mengalami penurunan 1,85 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,08 triliun. 

Pendapatan pengelolaan dana oleh bank sebagai mudharib mencapai Rp5,39 triliun, turun dari Rp5,74 triliun pada 2023. Komponen terbesar berasal dari pendapatan jual beli - marjin murabahah yang sebesar Rp4,81 triliun, menyusut 9,07 persen dari Rp5,29 triliun di tahun sebelumnya.

Kemudian, pendapatan bagi hasil pembiayaan musyarakah justru melonjak signifikan menjadi Rp13,33 miliar dari Rp4,72 miliar. Sementara itu, pendapatan usaha utama lainnya turut meningkat menjadi Rp568,56 miliar dari Rp441,85 miliar.

Baca Juga: Cerita Perempuan Inspiratif di Bunga Rampai BTPN Syariah: Pemberdayaan yang Mengubah Hidup

Di sisi beban, hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer membengkak menjadi Rp504,1 miliar dari Rp486,43 miliar, sedangkan hak bagi hasil milik bank terkoreksi menjadi Rp4,89 triliun dari Rp5,25 triliun.

Pendapatan operasional lainnya turun menjadi Rp43,72 miliar dari Rp60,94 miliar. Total beban operasional lainnya turut berkurang menjadi Rp3,58 triliun dari Rp3,94 triliun. Salah satu faktor yang menyokong penurunan ini adalah susutnya pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai menjadi Rp1,35 triliun dari Rp1,89 triliun.

Adapun pendapatan operasional bersih sedikit terkoreksi menjadi Rp1,35 triliun dari Rp1,37 triliun, sementara pendapatan non-operasional bersih justru melonjak menjadi Rp2,54 miliar dari Rp825 juta. Sementara beban pajak penghasilan turun menjadi Rp292,03 miliar dari Rp299,3 miliar.

Baca Juga: Tahun 2024, Laba Bank Sumut Hanya Tumbuh 0.09%

Di tengah penurunan laba, total aset BTPS tetap tumbuh menjadi Rp21,74 triliun dari Rp21,43 triliun pada akhir 2023. Ekuitas juga naik menjadi Rp9,31 triliun dari Rp8,77 triliun. Sementara itu, liabilitas mengalami pembengkakan menjadi Rp2,83 triliun dari Rp2,73 triliun di tahun sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: