
Harga minyak mentah global kembali bergejolak dalam perdagangan di Senin (17/2). Pasar menyoroti memanaskan konflik geopolitik global, khususnya perang yang terjadi di Rusia-Ukraina.
Dilansir dari Reuters, Selasa (18/2), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 65 sen ke US$71,39 per barel. Sementara harga minyak Brent naik 48 sen dan ditutup pada US$75,22 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Melonjak! Kemendag Ungkap Sebabnya
Analis UBS, Giovanni Staunovo mengatakan pasar awalnya cukup khawatir dengan prospek tercapaian kesepakatan damai untuk konflik Rusia-Ukraina. Namun ekspektasi tersebut cukup meredup usai adanya serangan drone menghantam stasiun pompa pipa di Kropotkinskaya, Krasnodar, Rusia.
Serangan tersebut menekan pasokan minyak karena menggangu aliran minyak dari Kazakhstan. Adapun pipa-pipa ini merupakan jalur minyak dari sejumlah perusahaan migas terkemuka seperti Chevron dan Exxon Mobil.
Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) menyebut bahwa serangan ini sebagai aksi terorisme, meskipun tidak secara langsung menyatakan bahwa pihaknya yakin yang harus bertanggung jawab atas hal ini adalah Ukraina.
Ukraina sendiri telah mengklaim bahwa pihaknyalah yang telah menyerang stasiun tersebut serta kilang minyak yang berada dalam sekitaran wilayahnya menggunakan drone.
"Frekuensi serangan drone yang terus meningkat bisa menjadi ancaman yang besar untuk pasokan minyak mentah global," kata Giovanni Staunovo.
Baca Juga: Pemerintah Imbau Pengusaha Patuhi Aturan HET Minyak Goreng
Di sisi lain, lemahnya dolar untuk beberapa waktu ini juga turut t mendorong harga minyak dengan membuat minyak mentah lebih murah bagi pembeli yang tak menggunakan mata uang dari Amerika Serikat (AS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement