
Selain rencana investasi dari perusahaan besar Turki yang telah bertemu dengan Menperin di tahun lalu, Turki juga mendorong kemitraan untuk joint production melalui kerja sama Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (ASPAKI) dan Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium di Indonesia (GAKESLAB) dengan Kelompok Perusahaan Alat Kesehatan Turki (OSTIM), dan mendorong masuknya produk-produk farmasi Indonesia yang diproduksi oleh Kimia Farma, Kalbe Farma, Daria Varia melalui Abdi Ibrahim, Polifarma dan Deva Medica.
“Kami meyakini bahwa kunjungan Bapak Presiden Erdogan kali ini dapat dijadikan momentum untuk menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan yang kami lakukan sebelumnya di Turki,” kata Menperin.
Agus juga mengharapkan agar para pelaku industri Indonesia dan Turki dapat memanfaatkan sebesar-besarnya MSP Kerja Sama ini, sehingga kolaborasi yang sudah terjalin menjadi lebih erat.
Hubungan industri kedua negara terjalin sangat erat dan sudah berlangsung sejak lama. Hubungan yang baik tersebut dapat terlihat dari total perdagangan kedua negara khususnya nonmigas sebesar USD2 miliar pada tahun 2023 atau tumbuh sebesar 13,6% dari tahun sebelumnya. Sedangkan dari realisasi investasi, tercatat realisasi investasi Turki di Indonesia sebesar USD42,7 miliar pada tahun yang sama.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement