- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Wall Street Panik, Pasar Soroti Proyeksi Ekonomi hingga Update Kebijakan Tarif Impor
Kredit Foto: Istimewa
Bursa Amerika Serikat (Wall Street) mengalami koreksi yang signifikan dalam perdagangan di Kamis (20/2). Pasar mengalami kepanikan menyusul data perekonomian terbaru hingga proyeksi yang tak memuaskan dari Walmart di Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari CNBC International, Jumat (21/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Wall Street. Semua indeks utama kompak mengalami koreksi yang signifikan:
- Dow Jones Industrial Average (DJIA): Ambles 1,01% menjadi 44.176,65.
- S&P 500 (SPX): Merosot 0,43% menuju level 6.117,52.
- Nasdaq (IXIC): Melemah 0,47% mencapai 19.962,36,
Managing Director R.J. O’Brien & Associates, Tom Fitzpatrick menyebut pasar saat ini tengah waspada terhadap kondisi perekonomian dari AS. Hal ini menyusul proyeksi ekonomi yang tak memuaskan dari Walmart.
Raksasa ritel terkemuka tersebut baru-baru ini mengumumkan perkiraan pertumbuhan penjualan fiskal dalam kisaran 3% - 4% di 2026. Proyeksi tersebut jauh dari ekspektasi pasar hingga menyebabkan khawatir dengan kondisi ekonomi dari AS.
“Kalau Walmart saja memberikan proyeksi buruk, itu tanda bahaya. Mungkin ini menunjukkan daya beli konsumen mulai melemah,” kata Tom.
Di sisi lain, data ekonomi juga tak memberikan kabar baik. Leading Economic Index Januari baru-baru ini justru mengalami kontraksi, padahal ada ekspektasi terkait perbaikan ekonomi yang besar dalam investor.
Adapun sejumlah faktor ini tidak terlepas dari ketidakpastian implementasi kebijakan tarif impor yang diumumkan oleh Presiden AS, Donald Trump.
Trump baru-baru ini menegaskan bahwa dirinya tengah mempertimbangkan untuk menerapkan kebijakan tarif untuk sejumlah komoditas seperti mobil, semikonduktor, farmasi hingga produk hutan usai dirinya menerapkan tarif impor 25% untuk baja dan aluminium.
Kebijakan tarif impor untuk komoditas tersebut juga dibarengi dengan ancaman kebijakan tarif balasan untuk mitra-mitra dagang yang menerapkan kebijakan tarif impor kepada barang-barang dari AS.
Baca Juga: Sasar Asia Tenggara, Tarif Impor Trump Bisa Picu Gelombang PHK
Pasar menjadi khawatir akan bayang-bayang perang dagang karena kebijakan tarif tersebut. Trump juga membuat kekhawatiran semakin kuat dengan mengatakan kebijakan tarif ini bisa diterapkan kapan saja meski sebelumnya telah mengumumkan akan mulai diimplementasikan di 2 April 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement