Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Komdigi Latih Siswa SD Visual Coding, Ini Tujuannya

Komdigi Latih Siswa SD Visual Coding, Ini Tujuannya Kredit Foto: Unsplash/Markus Spiske
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyiapkan talenta digital yang menguasai keterampilan pemrograman atau coding secara visual sejak dini dengan melatih siswa sekolah dasar (SD).

Wakil Menteri Komdigi Nezar Patria mengatakan pelatihan tersebut menyasar siswa kelas 5 SD, sehingga ketika menduduki jenjang lebih tinggi kemampuan coding sudah lebih baik. Ia menjelaskannya di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komdigi Yogyakarta, Rabu (19/02/2025).

Baca Juga: Yayasan Sejiwa Apresiasi Pelibatan Anak-anak dalam Penyusunan Regulasi Perlindungan Digital

“Sasarannya dari kelas 5 SD koding itu diperkenalkan, karena ini juga persiapan buat mereka nantinya sejak usia sekolah dasar sudah mendapatkan dasar-dasar (pelatihan koding). Nanti di kelas 6, mereka bisa belajar lagi. Setelah lulus masuk SMP diharapkan kemampuan mereka untuk menyerap dan juga mempraktikkan koding sudah jauh lebih baik,” ucapnya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Jumat (21/2).

Menurut Nezar Patria, melalui pelatihan sejak usia dini, jenjang pendidikan yang bisa ditempuh setiap pelajar akan lebih kaya dengan berbagai pilihan keterampilan dan penguasaan teknologi terbaru.

“Karena di tingkat SMP ini juga penting untuk menuju nanti ke SMA dan di SMA ada banyak pilihan, apakah nanti mau ke SMK, ke universitas atau mau menajamkan skillnya dengan belajar khusus keterampilan digital. Ini kita bekali sejak usia dini, nanti bagaimana perkembangan selanjutnya kita harapkan berguna buat mereka,” ungkapnya.

BPSDM Kementerian Komdigi menyiapkan platform khusus Learning Management System atau aplikasi Scratch yang memudahkan siswa SD mengenal dan belajar koding secara visual. Platform ini juga digunakan 50 orang siswa kelas 5 SD Negeri Pangukan Sleman.

“Ini saya kira memenuhi kebutuhan peningkatan talent digital kita nantinya. Jadi, sejak SD mereka memang sudah diajarkan, sudah mengenali dan sudah paham bagaimana satu aplikasi digital itu bekerja atau aplikasi komputer itu bisa bekerja,” jelas Nezar Patria.

Nezar Patria menekankan komitmen Pemerintah dalam meningkatkan keterampilan digital selaras dengan perkembangan teknologi yang cepat dan dinamis. Menurutnya, saat ini digital divide atau ketimpangan pengetahuan dan skill digital dalam masyarakat Indonesia membutuhkan langkah penanganan yang tepat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: