
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan hingga 3.700 gigawatt, namun pemanfaatannya baru mencapai 1 persen atau sekitar 13,08 gigawatt.
Hal ini disampaikannya kala menerima kunjungan 35 delegasi perusahaan asal Prancis yang tergabung dalam MEDEF International. Pertemuan ini membahas peluang investasi, terutama di sektor energi terbarukan, infrastruktur, dan dekarbonisasi.
“Kuncinya adalah bertemu, membicarakan potensi, dan pada saat yang bersamaan mencari jalan agar potensi tersebut menjadi investasi. Apalagi, hari ini hadir 35 perwakilan perusahaan Prancis, ini kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama,” ujarnya, dikutip di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga: Disebut Bakal Pimpin Danantara Gantikan Muliaman, Ini Jawaban Rosan
Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Fabien Penone, menegaskan komitmen Prancis dalam memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Ia menyebut perusahaan Prancis telah aktif berinvestasi di berbagai sektor, termasuk pertambangan nikel dan perbankan, namun peluang masih terbuka lebar.
“Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Macron dan Presiden Prabowo beberapa kali berdiskusi soal ini,” katanya.
Baca Juga: Perjalanan Dinas Berkurang, Rosan Yakin Target Investasi Tetap Tercapai
Sementara itu, Wakil Ketua MEDEF International sekaligus Ketua The France-Indonesia Business Council, Philippe Louis-Dreyfus, optimistis kunjungan ini akan menghasilkan kerja sama konkret. “Fokus utama kami adalah pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan pemerintahannya,” ujarnya.
Berdasarkan data BKPM, Prancis menempati peringkat keempat sebagai sumber Foreign Direct Investment (FDI) terbesar dari Eropa, dengan total investasi USD1,05 miliar sepanjang 2020-2024. Investasi ini mencakup lima sektor utama, yakni perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri mesin dan elektronik; industri makanan; hotel dan restoran; serta perdagangan dan reparasi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement