Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Waspada, Bursa Asia Diterpa Efek Kekhawatiran Melambatnya Ekonomi di AS

Investor Waspada, Bursa Asia Diterpa Efek Kekhawatiran Melambatnya Ekonomi di AS Kredit Foto: Pixabay
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kompak mengalami koreksi dalam perdagangan di Senin (24/2). Pasar tengah waspada menyusul kekhawatiran terkait dengan kondisi perekonomian regional hingga Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari CNBC International, Selasa (25/2), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dalam Bursa Asia. Beberapa indeks mencatatkan pelemahan yang signifikan:

  • CSI 300 (China): Turun 0,22% menjadi 3.969,72.
  • Hang Seng (Hong Kong): Anjlok 0,58% ke 23.341,61.
  • Kospi (Korea Selatan): Melemah 0,35% ke 2.645,27.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 0,17% ke 773,33.
  • Strait Times (Singapura): Turun 0,06% ke 3,927.75.

Pasar global berada pada titik yang sensitif seiring dengan serangkaian indikator ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan, khususnya dari AS. Pertumbuhan ekonomi yang melambat serta ketidakpastian geopolitik semakin memperumit lanskap investasi.

Ekspektasi terkait dengan skenario soft landing yang sudah terjamin buyar menyusul rilis data ekonomi terbaru dari AS. Investor kini mulai mempertimbangkan kemungkinan bahwa ekonomi negara tersebut, bahkan global mungkin berada pada tahap awal pelemahan.

Adapun kebijakan tarif juga menjadi sorotan menjelang penerapannya yang akan mulai berlaku pekan depan terhadap Meksiko dan Kanada. Hal ini dikhawatirkan menambah gejolak inflasi.

Dari Asia, pasar juga tengah menyoroti perkembangan ekonomi regional. Dari Singapura, negara tersebut baru-baru ini mengumumkan bahwa inflasi  inti naik 0,8% secara tahunan di Januari 2025. Angka ini lebih rendah dari perkiraan analis sebesar 1,5%.

Dari Korea Selatan, pasar tengah menunggu keputusan terkait dengan suku bunga dari Bank of Korea (BOK). Pasar memperkirakan bank sentral akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 2,75%.

Baca Juga: SBCA Terus Mendorong Business Excellencies di Segala Aspek

Selain itu, pasar juga tengah menantikan data perdagangan terbaru hingga angka produksi industri yang akan segera dirilis di Hong Kong dan Taiwan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: