Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bukan Mitos! Erick Ungkap 1.800 Ton Emas Disembunyikan Masyarakat di Balik Bantal Hingga Balik Batu Bata

Bukan Mitos! Erick Ungkap 1.800 Ton Emas Disembunyikan Masyarakat di Balik Bantal Hingga Balik Batu Bata Kredit Foto: Youtube Sekretariat Presiden
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa sebanyak 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat saat ini masih tersimpan di luar sistem keuangan formal. Emas tersebut disimpan dengan berbagai cara, mulai dari di bawah bantal, di toilet, hingga disembunyikan di balik batu bata.

"Ini juga beredar kurang lebih 1.800 ton emas, ada yang di bawah bantal, ada yang di toilet, di baliknya ada batu bata, dimasukkan ke dalam situ. Itu realitas," ujar Erick dalam acara peresmian layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI di Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto akan Resmikan Bank Emas Hari Ini

Erick menegaskan bahwa pemerintah ingin menarik emas yang tersimpan di masyarakat agar masuk ke dalam sistem keuangan formal. Menurutnya, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap sistem keuangan yang lebih aman dan teregulasi.

"Nah, kita ingin mengundang mereka untuk percaya kepada sebuah sistem keuangan yang formal. Memang kita harus mulai meyakinkan, menggedor mereka bahwa ini sistem keuangan yang aman buat mereka," jelasnya.

Baca Juga: Resmi! BSI Kantongi Izin OJK, Siap Kelola Bank Bullion di Indonesia

Potensi 1.800 ton emas yang beredar di masyarakat dinilai sangat besar untuk mendukung perekonomian nasional. Oleh karena itu, Erick menekankan pentingnya layanan keuangan berbasis emas, seperti tabungan emas, gadai emas, deposito emas, hingga perdagangan emas secara langsung.

"1.800 ini potensi yang luar biasa, dan di sini tentu pelayanan yang selain yang sudah dipaparkan, ada tabungan emas, gadai emas, deposito emas, pembiayaan emas, penitipan emas, dan tentu perdagangan emas secara langsung," katanya.

Pemerintah berharap, dengan adanya layanan perbankan berbasis emas, masyarakat lebih tertarik untuk memasukkan kepemilikan emas mereka ke dalam sistem keuangan formal. Hal ini tidak hanya memberikan keamanan bagi pemilik emas, tetapi juga mendorong pertumbuhan sektor keuangan dan ekonomi nasional.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: