- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
United Tractors (UNTR) Raup Pendapatan Rp134,4 Triliun, tapi Laba Bersihnya Tertekan
Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Sementara itu, bisnis pertambangan batu bara termal dan metalurgi melalui PT Tuah Turangga Agung (Turangga Resources) mencatat penjualan batu bara sebesar 10,2 juta ton, termasuk 3,2 juta ton batu bara metalurgi.
Jika digabung dengan batu bara dari pihak ketiga, total penjualan mencapai 13,1 juta ton, naik 11% dari tahun lalu. Namun, pendapatan segmen ini turun 15% menjadi Rp26,0 triliun, akibat penurunan rata-rata harga jual batu bara.
Di sisi lain, bisnis emas dan mineral lainnya justru mengalami lonjakan signifikan dengan pendapatan naik 90% menjadi Rp9,9 triliun, berkat menguatnya harga emas. Anak usaha UNTR, PT Agincourt Resources (PTAR) dan PT Sumbawa Jutaraya (SJR) mencatatkan total penjualan setara emas sebesar 232 ribu ons, naik 32% dibanding 2023.
Tambang emas Martabe di Tapanuli Selatan menyumbang 230 ribu ons, meningkat 31% dari tahun sebelumnya, sementara SJR yang baru memulai produksi pada kuartal keempat 2024 mencatatkan 1,8 ribu ons.
Baca Juga: Dua Bank Emas Resmi Meluncur, OJK: Jadi Tonggak Penting Ekosistem Bulion Nasional
Untuk bisnis nikel, PT Stargate Pacific Resources (SPR) yang mengoperasikan tambang di Konawe Utara mencatatkan penjualan bijih nikel sebesar 1,975 ribu wet metric ton (wmt), terdiri dari 693 ribu wmt saprolit dan 1,282 ribu wmt limonit.
Sementara itu, Nickel Industries Limited (NIC), dengan kepemilikan 19,99% oleh United Tractors, melaporkan penjualan 34,4 ribu ton logam nikel pada kuartal keempat 2023 dan 96,3 ribu ton dalam sembilan bulan pertama 2024.
Secara keseluruhan, meski menghadapi tantangan di sektor alat berat dan batu bara, United Tractors tetap menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan positif di bisnis tambang emas dan nikel.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Tag Terkait:
Advertisement