
Harga minyak mentah dunia kembali meroket dalam perdagangan di Kamis (27/2). Pasar merespons cepat manuver mengejutkan yang baru-baru ini dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir dari CNBC International, Jumat (28/2), harga minyak mentah berjangka Brent naik 2,08% menjadi US$74,04 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) melesat 2,52% menjadi US$70,35 per barel.
Baca Juga: Sejarah Pendirian Pertamina, dari Ladang Minyak di Aceh hingga Tersohor se-Asia Pasifik
Analis dari PVM, Tamas Varga mengatakan pasar menyambut baik langkah yang baru-baru ini dilakukan oleh AS. Trump memutuskan untuk mencabut izin operasional Chevron di Venezuela.
Pasar memproyeksikan langkah tersebut akan memicu pengurangan pasokan minyak global yang mana mengerek harga minyak. Selain itu, hal tersebut juga berpotensi membuka peningkatan output dari OPEC+.
Jika OPEC+ tidak menambah pasokan, harga minyak jenis heavy sour bisa naik, yang akan berdampak pada biaya produksi kilang di Amerika Serikat.
“Pasar lebih menyukai kejelasan daripada ketidakpastian. Jika belum ada kepastian soal tarif dan perdamaian di Eropa Timur, harga minyak akan tetap defensif dengan kenaikan yang didorong oleh berita-berita spontan,” kata Tamas Varga, analis di PVM.
Baca Juga: Hat-trick! Romy Wijayanto Sukses Pertahankan Gelar Best CFO 3 Tahun Berturut-turut
Di sisi lain, investor masih mencermati kemungkinan kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy dikabarkan akan mengungjungi Amerika Serikat (AS).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement