
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menanggapi mengenai laporan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) belum matang yang viral di media sosial belakangan ini.
Dadan mengatakan menu MBG yang belum matang biasanya terjadi pada satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) baru karena masih dalam tahap pembiasaan mengolah untuk jumlah yang banyak.
Baca Juga: Kemenkop Uji Coba Penyaluran Susu dalam Program MBG, Berdampak Positif bagi Peternak
“Makanan bergizi ini kan untuk pembiasaan, jadi makanan belum matang itu rata-rata terjadi pada SPPG yang baru. Oleh sebab itu, Badan Gizi melakukan evaluasi harian dan meminta penyedia baru untuk memulai dengan jumlah kecil,” ujarnya, dikutip Sabtu (1/3).
"Jadi kalau kami targetkan 3.000 itu tidak boleh langsung di hari pertama. Jadi harus mulai dari 150, naik 500, naik 1.000, naik 1500. Karena terus terang yang seperti ini butuh pembiasaan. Bisa masak di rumah untuk 10 orang itu belum tentu bisa masak untuk 150 orang," imbuhnya.
Karenanya, pihaknya menginstruksikan SPPG baru untuk tidak langsung mengolah dalam jumlah banyak, tapi sedikit demi sedikit.
Selain itu, BGN juga telah menerapkan quality control di setiap sekolah dengan para ahli gizi yang diharuskan melakukan uji kelayakan makanan sebelum dikirimkan ke sekolah.
"Jadi sebelum dikirim ke sekolah, dites dulu. Karena sebetulnya kenapa kita mewajibkan di satuan-satuan pelayanan satu ahli gizi karena untuk mengontrol itu, mengontrol kualitas," jelasnya.
Sementara untuk keberadaan dokter dalam pengawasan, Dadan memastikan dokter juga dilibatkan.
Ia pun kembali menjelaskan kenapa masih ada menu yang belum matang meskipun telah sesuai prosedur.
"Ini kan baru pertama dilakukan di daerah tersebut, SPPG tersebut. Kami dulu waktu uji coba butuh 3 bulan sampai semua ibu-ibu itu bisa masak untuk 3.000 orang dengan rasa yang sama dengan kualitas kematangan. Jadi sekarang menjadi SOP kami, semua SPPG minta yang baru melakukan harus mulai dari jumlah kecil," terangnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement