Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tiga Agribisnis Terkemuka Amerika Serikat Jadi Korban Serangan Balasan China

Tiga Agribisnis Terkemuka Amerika Serikat Jadi Korban Serangan Balasan China Kredit Foto: AP Photo/Andy Wong
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah China bergerak cepat dalam memberikan aksi balasan terhadap kebijakan tarif tambahan yang diterapkan oleh Amerika Serikat. Kali ini pihaknya menyasar sejumlah perusahaan agribisnis dari Negeri Paman Sam.

Dilansir dari Reuters, Rabu (5/3), China menangguhkan izin impor kedelai dari CHS Inc, Louis Dreyfus Company Grains Merchandising LLC dan EGT. Ketiga perusahaan tersebut merupakan perusahaan dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Harga CPO Terus Merosot, Pelaku Pasar Waspadai Dampak dari China

Beijing sendiri mengaku bahwa penghentian izin impor kedelai ini dilakukan karena ditemukannya jamur ergot dan zat pelapis benih dalam komoditas terkait yang diimpor dari Amerika Serikat.

Beijing juga tak berhenti di sana, pihaknya juga menghentikan impor kayu dari Amerika Serikat. Alasannya adalah karena pihak bea cukai menemukan  cacing kecil, aspergillus, dan hama lainnya dari kayu yang berasal dari Amerika Serikat.

Sebelumnya, China juga  telah menetapkan tarif tambahan terhadap sejumlah produk pertanian dari Amerika Serikat. Pihaknya memberikan tenggat waktu hingga 10 Maret 2025.

Detil tarif tersebut berupa 15% tarif untuk ayam, gandum, jagung, dan kapas serta 10% tarif tambahan untuk kedelai, sorgum, daging babi, daging sapi, produk perikanan, buah, sayuran, dan produk susu dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Mendag Dorong Hilirisasi Lewat Ekspor Kratom ke Amerika dan Eropa

Kebijakan ini menyusul serangan kebijakan tarif tambahan sebesar 10% dari Amerika Serikat. Tarif tambahan tersebut menambah kebijakan serupa yang sebelumnya telah diterapkan menjadi 20%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: