Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangkitnya Wall Street Dihantui Ancaman Melambatnya Ekonomi Akibat Tarif

Bangkitnya Wall Street Dihantui Ancaman Melambatnya Ekonomi Akibat Tarif Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Amerika Serikat (Wall Street) sukses bangkit dengan mencatatkan penguatan dalam perdagangan di Rabu (5/3). Pasar kembali optimistis menyusul adanya pintu negosiasi terkait dengan kebijakan tarif dari Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Kamis (6/3), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Wall Street. Semua indeks utama kompak membukukan penguatan:

  • Dow Jones Industrial Average (DJIA): Naik 1,14% ke 43.006,59
  • S&P 500 (SPX): Menguat 1,12% ke 5.842,63
  • Nasdaq Composite (IXIC): Melonjak 1,46% ke 18.552,73

Chief Investment Officer Sarmaya Partners New Jersey, Wasif Latif menyebut bahwa pasar tengah menyambut baik penundaan tarif otomotif selama satu bulan terhadap Kanada dan Meksiko.

Kebijakan tersebut menjadi harapan baru terkait dengan negosiasi soal kebijakan tarif meski harus sesuai dengan Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA).

"Kita sedang berada dalam rollercoaster tarif," kata Wasif Latif.

Adapun data perekonomian terbaru menunjukkan pertumbuhan sektor jasa yang lebih baik dari perkiraan di Februari 2025. Institute for Supply Management (ISM) Non-Manufacturing Purchasing Manajers Index (PMI) menunjukkan adanya kenaikan hingga 53,5 di Februari 2025.

Namun pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta melambat signifikan, dengan hanya bertambah 77.000 pekerjaan di Februari 2025. Angka tersebut sangat jauh jika dibandingkan dengan revisi naik 186.000 di Januari 2025.

Pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta sendiri berada jauh dari ekspektasi pasar yang awalnya memperkirakan data tersebut akan mencapai 140.000 pekerjaan.

Investor kini menanti laporan penting Non-Farm Payrolls (NFP). Hal tersebut diharapkan akan memberikan indikasi lebih lanjut tentang kondisi pasar tenaga kerja dan arah kebijakan ekonomi dari Amerika Serikat.

Baca Juga: Ada Peluang Negosiasi Tarif, Investor Bursa Asia Soroti Arah Kebijakan China

"Data ekonomi, kebijakan bank sentral, semua itu tampaknya terpinggirkan untuk saat ini. Ini hanya pengingat bahwa kebijakan perdagangan memiliki dampak jangka panjang, dan pasar meresponsnya dengan cepat," jelas Wasif Latif

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: