Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menuju Perbaikan Ekonomi, Bursa Eropa Sambut Baik Pemangkasan Suku Bunga ECB

Menuju Perbaikan Ekonomi, Bursa Eropa Sambut Baik Pemangkasan Suku Bunga ECB Kredit Foto: Unsplash/Marten
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Eropa bergerak fluktuaktif meski akhirnya bisa stabil dalam perdagangan di Kamis (6/3). Pasar menyoroti arah kebijakan moneter terbaru hingga keputusan menunda kebijakan tarif untuk sektor otomotif di Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Jumat (7/3), Indeks Stoxx 600 tercatata hanya turun 0,034% dan ditutup mendekati posisi yang hampir datar di 555,90.

Baca Juga: Diancam Banjir Baja Impor, Uni Eropa Bersiap Hadapi Efek Perang Dagang Amerika Serikat-China

Bank Sentral Eropa (ECB) menjadi perhatian utama menyusul keputusannya untuk memangkas suku bunga seperti yang telah diperkirakan oleh pasar dari Eropa.

Kepala Investasi UBS Jerman, Maximilian Kunkel mengatakan bahwa bank sentral tengah berupaya menjukkan fleksibilitas arah kebijakan moneter menyusul ketidakpastian global.

“ECB tetap mempertahankan fleksibilitas maksimum mengingat tingginya tingkat ketidakpastian,” ujar Maximilian Kunkel.

EBC menunjukkan hal tersebut salah satunya dengan memberikan sinyal kemungkinan pemangkasan lebih lanjut seiring normalisasi inflasi.

Meski demikian, hal tersebut akan mendapatkan tantangan berupa rencana peningkatan pengeluaran militer hingga ancaman perang dagang dengan Amerika Serikat.

“Ada ketidakpastian terkait kebijakan yang akan diambil pemerintahan dari Amerika Serikat,” ungkap Maximilian Kunkel.

Menurut Kunkel, sektor-sektor yang mendapat keuntungan dari perubahan kebijakan seperti perbankan masih akan terus diuntungkan. Sementara pasar secara keseluruhan tetap didukung oleh kombinasi kebijakan fiskal yang lebih pro-pertumbuhan dan kebijakan moneter yang mendukung.

Adapun Jerman menjadi sorotan pasar usai tercapainya kesepakatan partai-partai untuk mereformasi aturan pinjaman dan menciptakan dana infrastruktur senilai €500 miliar.

Langkah pemulihan ekonomi negara tersebut juga diikuti dengan imbal hasil obligasi jangka panjang terus meningkat dalam seluruh wilayah seiring ekspektasi peningkatan pasokan. Imbal hasil obligasi Jerman tenor 10 tahun terakhir berada di 2,835%, level tertinggi sejak Oktober 2023.

Pasar juga menyoroti adanya ancaman kebijakan tarif sebesar 25% untuk Uni Eropa. Belum ada kejelasan mengenai implementasinya terus membuat pasar was-was.

Baca Juga: PR Donald Trump: Manuver China Akali Kebijakan Tarif Amerika Serikat

Meski demikian, pasar memiliki sedikit harapan menyusul adanya pengecualian kebijakan tarif bagi produsen mobil yang mematuhi perjanjian perdagangan bebas antara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada (USMCA). Hal tersebut memberikan harapan bahwa kebijakan tarif ini mungkin akan diterapkan dengan lebih lunak dari yang dikhawatirkan sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: