Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Diancam Banjir Baja Impor, Uni Eropa Bersiap Hadapi Efek Perang Dagang Amerika Serikat-China

Diancam Banjir Baja Impor, Uni Eropa Bersiap Hadapi Efek Perang Dagang Amerika Serikat-China Kredit Foto: KRAS
Warta Ekonomi, Jakarta -

Uni Eropa tengah bersiap menghadapi beragam efek dari memanasnya perang dagang akibat kebijakan tarif yang saling dilemparkan oleh Amerika Serikat dan China. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah kebijakan tarif 25% terhadap baja dan aluminium.

Dilansir dari Reuters, Rabu (5/3), Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen baru-baru ini mengadakan pertemuan dengan sejumlah penggiat industri baja dan aluminium dalam upayanya untuk menangkal efek perang dagang dari China dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Melawan Produsen China, Manuver Uni Eropa Selamatkan Industri Mobil Listrik Kawasan Euro

Perhatian Ursula jatuh kepada kekhawatiran bahwa perang dagang akan mengancam pasar hingg daya saing industri dari Uni Eropa. Hal ini menyusul potensi lonjakan impor yang berasil dari Amerika Serikat.

Uni Eropa tengah mencari jalan terbaik untuk  melindungi produsen baja dan aluminiumnya. Sejauh ini, pihaknya memiliki mekanisme perlindungan (safeguards) berupa kuota bebas tarif per kuartal dan per negara untuk berbagai kategori baja. 

Namun, Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menegaskan dalam aturannya bahwa safeguards tersebut hanya dapat berlaku maksimal delapan tahun, yang mana berarti akan berakhir dalam pertengahan masa pemerintahan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump di 2026.

Kini Uni Eropa tengah mempertimbangkan berbagai opsi untuk melindungi industrinya, termasuk dengan memperpanjang mekanisme perlindungan atau menciptakan sistem baru serta memperketat aturan saat ini untuk mencegah lonjakan impor.

Baca Juga: Raksasa Perbankan Amerika Serikat Wells Fargo Rombak Target Net-Zero Emission 2050

Selain itu, Komisi Eropa juga membahas dampak harga energi terhadap daya saing industri, peran hidrogen rendah karbon sebagai bahan bakar masa depan, pasokan bahan baku dan investasi dalam produksi baja ramah lingkungan hingga strategi untuk mendorong permintaan baja rendah karbon guna memastikan keberlanjutan sektor ini di Uni Eropa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: