Berjuang untuk Buruh, 6 Tokoh Raih Penghargaan Lifetime Dedication dari KSPSI

Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) baru-baru ini memutuskan untuk memberi penghargaan pengabdian sepanjang masa kepada sejumlah tokoh-tokoh yang dinilai telah berjasa besar dalam perjuangan gerakan buruh di Indonesia.
Dilansir Rabu (12/3), Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat menyebut bahwa tokoh-tokoh ini berjasa dalam membangun ekosistem perlindungan serta kesejahteraan terhadap buruh saat ini. Adapun tokoh-tokoh tersebut adalah Agus Sudono, Bomer Pasaribu, Jacob Nuwa Wea, Muchtar Pakpahan, Mathius Tambing dan Sunarti.
Almarhum Agus Sudono dinilai telah berjasa dalam memperkenalkan perjuangan buruh dari Indonesia. Ia dinilai sebagai katalisator dukungan dunia internasional terhadap gerakan buruh nasional melalui keanggotaanya sebagai Governing Body International Labour Organization (ILO).
Adapun Profesor Bomer Pasaribu dinilai sebagai penggagas utama kesadaran pekerja yang menegaskan bahwa buruh harus dilihat sebagai sumber daya manusia yang optimal bila memperoleh perlindungan yang layak seperti upah yang layak, kondisi kerja yang aman dan jaminan sosial sebagai dasar dari hubungan industrial.
Sementara Almarhum Jacob Nuwa Wea dinilai sebagai seorang yang berjasa dalam menghadirkan perlindungan sosial tinggi bagi pekerja melalui lahirnya UU No. 13 tentang Ketenagakerjaan.
Adapun Almarhum Profesor Muchtar Pakpahan dinilai telah berjasa dalam memperjuangkan gerakan kesejahteraan buruh selama masa pemerintahan dari Soeharto. Ia dinilai gigih dalam melakukan perjuangannya menyuarakan tuntutan pekerja sampai-sampai ia harus mendekam dalam jeruji besi. Muchtar Pakpahan dinilai bisa disebut sebagai Tokoh Reformasi Perburuhan Indonesia.
Lanjut, Profesor Mathius Tambing juga mendapatkan penghargaan karena ia dinilai sebagai tokoh buruh yang berjasa dalam memperjuangkan buruh maritim. Ia dikenal melalui desakannya terhadap pemerintah untuk meratifikasi aturan dari Maritime Labor Convention 2006 ILO.
Terakhir, Sunarti dinilai sebagai tokoh perempuan yang berjasa dalam membela nasib kaum buruh sejak akhir tahun 70-an. Ia dikenal lantang dalam menentang berbagai kebijakan negara yang meminggirkan kaum buruh, terbaru ia menjadi sorotan karena melakukan longmarch berjalan kaki demi memprotes kebijakan dari Undang-undang Omnibuslaw Cipta Kerja.
Baca Juga: Kisah Chung Ju-yung Membangun Hyundai, dari Buruh dan Jual Sapi Keluarga hingga Jadi Chaebol
Adapun penghargaan terhadap sejumlah tokoh ini berlangsung saat acara puncak HUT ke-52 KSPS. Pemberian penghargaan dilakukan langsung oleh Ketua Umum DPP KSPSI Jumhur Hidayat dan Fungsionaris DPP KSPSI lainnya serta disaksikan oleh Menteri Ketenagakerjaan Prof. Yassierli dan puluhan ribu buruh dari Indonesia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement