Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dulu Rugi Rp10 Triliun, Kini Saratoga Kantongi Laba Jumbo!

Dulu Rugi Rp10 Triliun, Kini Saratoga Kantongi Laba Jumbo! Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG) berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,2 triliun sepanjang 2024. Capaian ini menjadi titik balik setelah pada tahun sebelumnya perseroan mencatatkan rugi bersih Rp10,12 triliun.

Pertumbuhan kinerja Saratoga turut didukung oleh peningkatan Net Asset Value (NAV) sebesar 10,5%, dari Rp48,9 triliun pada 2023 menjadi Rp53,9 triliun di 2024. Kenaikan ini dipacu oleh optimalisasi kinerja perusahaan portofolio utama seperti PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI), PT Alam Tri Resources Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG).

Direktur Investasi Saratoga, Devin Wirawan, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi investasi yang fokus pada sektor strategis. “Pendekatan ini menghasilkan tiga pencapaian utama, yakni penghasilan dividen yang signifikan, kenaikan valuasi perusahaan portofolio, serta investasi pada portofolio baru,” ujar Devin dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (11/3/2025). 

'Baca Juga: Saratoga Borong 121,76 Juta Saham MDKA, Perkuat Cengkeraman di Merdeka Copper

Saratoga mencatat perolehan dividen sebesar Rp3,8 triliun, tumbuh 36% dibandingkan tahun sebelumnya. Arus kas perusahaan pun tetap positif, dengan tambahan Rp4,5 triliun sepanjang 2024. Peningkatan ini didorong oleh kontribusi dari portofolio utama seperti ADRO, TBIG, dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX).

Selain dividen, Saratoga juga memonetisasi beberapa perusahaan portofolio, menghasilkan arus kas tambahan sebesar Rp712 miliar. Devin menegaskan bahwa dengan arus kas yang kuat, perusahaan memiliki ruang lebih luas untuk memperkuat strategi investasinya.

“Kami akan terus memperkuat nilai perusahaan portofolio melalui strategi investasi yang terukur, disiplin, dan berfokus pada pertumbuhan bisnis berkelanjutan,” tambahnya.

Salah satu langkah strategis Saratoga pada 2024 adalah mengakuisisi mayoritas saham Brawijaya Healthcare, jaringan rumah sakit terkemuka di Indonesia. Langkah ini didasarkan pada fundamental bisnis Brawijaya yang solid serta potensi ekspansinya di sektor layanan kesehatan.

Baca Juga: Jejak Sukses Edwin Soeryadjaya, Keluar dari Astra hingga Sukses Lewat Saratoga

Brawijaya saat ini mengoperasikan lima rumah sakit dan dua klinik yang tersebar di Jakarta, Depok, Bandung, dan Tangerang. Saratoga optimistis investasi ini akan mendukung pertumbuhan bisnis Brawijaya dan memperkuat operasional rumah sakitnya.

Dari sisi struktur keuangan, Direktur Keuangan Saratoga, Lany D. Wong, menyebutkan bahwa Loan-to-Value (LTV) perusahaan meningkat menjadi 3,1% pada 2024, naik dari 0,5% pada tahun sebelumnya.

“Kenaikan ini sejalan dengan upaya kami dalam mengoptimalkan struktur permodalan guna mendukung peluang investasi berkualitas tinggi. Tingkat ini tetap dalam batas yang sehat, memberikan fleksibilitas keuangan yang kuat,” ujar Lany.

Lany menambahkan bahwa Saratoga akan terus memanfaatkan peluang investasi di Indonesia yang masih terbuka luas. “Investasi kami diarahkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat,” pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: