
Raksasa Baterai Mobil Listrik Eropa, Northvolt mengejutkan pasar otomotif dengan pengumumannya bahwa pihaknya telah resmi mengajukan kebangkrutan di Swedia.
Chairman of Northvolt, Tom Johnstone mengatakan bahwa keputusan ini terpaksa dilakukan menyusul hutang perusahaan yang terus menumpuk dan memaksa pihaknya untuk mengajukan perlindungan kebangkrutan Chapter 11 di Amerika Serikat.
Baca Juga: Daftar Mobil Paling Laris se-Indonesia
"Keputusan ini sangat sulit, tetapi merupakan satu-satunya jalan yang realistis," ujar Tom Johnstone, dilansir dari Reuters, Kamis (13/3).
Northvolt gagal mengamankan dana untuk meningkatkan produksi pabrik utama mereka serta menanggung utang lebih dari US$8 miliar saat mengajukan kebangkrutan. Padahal Northvolt telah menerima lebih dari US$10 miliar dalam bentuk ekuitas, utang, dan pendanaan publik sejak didirikan di 2016.
Northvolt tahun lalu sempat mendapatkan pinjaman hijau senilai US$5 miliar. Namun pendanaan tersebut dibatalkan karena perusahaan gagal meningkatkan produksi di Skelleftea, Swedia.
Kebangkrutan Northvolt menjadi pukulan telak bagi ambisi dalam mengembangkan hilirisasi baterai mobil listrik dari Eropa. Hal ini juga menekan mimpi wilyaha tersebut untuk mengurangi ketergantungan terhadap pasokan baterai mobil listrik dari China.
5.000 pekerja juga dikabarkan terancam akibat langkah mengejutkan ini, suatu hal yang dapat menekan ekonomi dari Eropa.
Baca Juga: Honda Kelimpungan Disikat Mobil EV, Penjualan Turun hingga 30,9 Persen
Namun, harapan sepertinya belum sirna sepenuhnya bagi Northvolt. Unit Bisnis Northvolt Amerika Utara, Jerman, dan Polandia dikabarkan tidak terlibat dalam kebangkrutan ini.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement