Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bersiap Hadapi Tarif, Konsolidasi Investor Menguatkan Dolar AS

Bersiap Hadapi Tarif, Konsolidasi Investor Menguatkan Dolar AS Kredit Foto: Antara/Putu Indah Savitri
Warta Ekonomi, Jakarta -

Dolar Amerika Serikat (Dolar AS) kembali membukukan penguat dalam perdagangan di Kamis (13/3). Pasar uang tengah melakukan konsolidasi meski outlook pergerakan dolar terganggu oleh efek kebijakan tarif dari Amerika Serikat.

Dilansir dari Reuters, Jumat (14/3), Indeks dolar, yang mengukur nilai greenback terhadap mata uang utama global lainnya seperti yen dan euro, naik 0,2% menjadi 103,80. 

Baca Juga: Kena Tarif Baru Trump, Brasil Menyusul Gelombang Kekecewaan Sekutu Amerika Serikat

Analis Mata Uang Senior UBS New York, Vassili Serebriakov menilai bahwa setelah pergerakan pelemahan besar sebelumnya, dolar kini memasuki fase konsolidasi.  Namun, prospek jangka panjang tetap lemah karena kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi akibat kebijakan perdagangan pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Kami melihat kemungkinan dolar akan pulih karena masih ada berita terkait tarif, dan batas waktu penerapan tarif balasan pada awal April semakin dekat," kata Serebriakov.

Menurutnya, dolar memiliki potensi untuk rebound namun hal tersebut akan tergantung dari perkembangan kebijakan tarif yang diterapkan oleh Amerika Serikat.

Trump baru-baru ini mengancam akan memberlakukan tarif 200% terhadap impor anggur, cognac, dan produk alkohol lainnya dari Uni Eropa. Langkah ini menambah ketegangan dalam perang dagang global yang telah mengguncang pasar keuangan dan meningkatkan kekhawatiran akan resesi.

Sementara Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat melaporkan bahwa harga produsen lokal tidak berubah di Februari 2025. Namun, dengan kemungkinan penerapan tarif yang lebih tinggi, inflasi diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan ke depan.

"Dolar berpotensi mengalami rebound, tetapi semuanya tergantung pada bagaimana kebijakan perdagangan dan tarif dibandingkan dengan faktor-faktor lain yang menekan dolar sebelumnya," ungkap Serebriakov.

Baca Juga: Ancaman Tarif 200% Dilempar Trump, Bursa Asia Terancam Gejolak Perang Dagang

Dengan kebijakan perdagangan yang masih bergejolak, investor tengah waspada dan kini memantau dampak tarif terhadap ekonomi global dan kebijakan moneter dari Federal Reserve (The Fed).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: