KB Bank Catat Pertumbuhan Kredit Wholesale 28,89% dan Retail 17,43% di 2024

Hingga 31 Desember 2024, PT Bank KB Bukopin Tbk (KB Bank) mencatatkan sejumlah pencapaian penting dalam berbagai aspek kinerjanya. Sejak bergabung dengan KB Financial Group (KBFG), institusi keuangan terbesar asal Korea Selatan, KB Bank terus menunjukkan kemajuan positif dalam memperkuat fundamental bisnisnya melalui proses transformasi yang berkelanjutan.
KB Bank mencatat sejumlah pencapaian positif dalam kinerja keuangannya sepanjang tahun 2024, meskipun menghadapi tantangan yang signifikan. Meskipun total kredit mengalami penurunan sebesar 6,17%, hal ini sejalan dengan upaya KB Bank dalam memperbaiki kualitas aset.
Portofolio kredit lancar (normal loan) tumbuh sebesar 19,24% secara year-on-year dibandingkan posisi pada tahun 2023, didorong oleh kinerja positif dari segmen wholesale dan retail yang masing-masing tumbuh sebesar 28,89% dan 17,43%.
Upaya perbaikan kualitas aset KB Bank tercermin dari penurunan rasio kredit bermasalah (NPL). NPL gross membaik menjadi 8,74% dari 9,70% di tahun sebelumnya, sementara NPL net turun menjadi 4,38% dari 4,95%. Selain itu, rasio kredit berkualitas rendah atau loan-at-risk (LAR) berhasil ditekan menjadi 23,10% dari sebelumnya 39,77%.
KB Bank juga mampu menjaga likuiditas bank dengan pertumbuhan CASA (Current Account Savings Account) sebesar 29,92% secara year-on-year, mendorong pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 2,85%. Rasio CASA membaik menjadi 29,54% dari 23,39%, sementara rasio kecukupan likuiditas (LCR) terjaga pada level 146,84%.
Baca Juga: Gandeng Mirae Asset, KB Bank Hadirkan Program STAR RDN untuk Perluas Akses Investasi
Sejumlah perbaikan fundamental tersebut menjadikan emiten berkode saham BBKP ini mampu membukukan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar Rp909 miliar, tumbuh 49,20% secara year-on-year. Pertumbuhan ini ditopang oleh peningkatan pendapatan bunga sebesar 12,20% dan pengendalian beban bunga yang meningkat sebesar 6,17%. KB Bank juga berhasil memperbaiki margin bunga bersih (NIM) menjadi 1,31% dari 0,78% pada tahun sebelumnya.
Selain itu, KB Bank mampu menekan beban operasional lainnya sebesar 11,94% menjadi Rp1,80 triliun di tahun 2024 dari Rp2,04 triliun pada tahun 2023. Jumlah beban operasional lainnya yang mampu ditekan hingga di bawah Rp2 triliun ini merupakan kali pertama sejak tahun 2012.
Meskipun demikian, KB Bank mencatat rugi bersih sebesar Rp7,38 triliun sepanjang tahun 2024. Kerugian ini sebagian besar disebabkan oleh pencatatan beban non-recurring yang diperlukan untuk mempersiapkan langkah menuju profitabilitas di tahun 2025. Beban non-recurring tersebut mencakup pencatatan beban pajak tangguhan (deferred tax) sebesar Rp1,42 triliun, yang berkaitan dengan potensi pemulihan Pajak Penghasilan (PPh) di masa depan akibat akumulasi rugi pajak yang belum dikompensasi.
Baca Juga: KB Bank Salurkan Donasi Buku dan Fasilitas Edukatif ke Perpustakaan Multikultural Muktiwari
Selain itu, KB Bank juga membukukan pencadangan (impairment) dari revaluasi anak usaha sebesar Rp1 triliun sebagai langkah strategis untuk memperkuat neraca keuangan. Pembebanan ini tidak mempengaruhi struktur permodalan KB Bank.
Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, menyampaikan optimisme terhadap masa depan bank tersebut. “KB Bank telah melalui berbagai tantangan yang berat dalam perjalanan transformasinya menuju lembaga keuangan yang sehat. Kami percaya bahwa KB Bank telah melalui bagian tersulit dari perjalanan tersebut dan bersiap untuk meraih kinerja positif dan pertumbuhan berkelanjutan. Kami menyampaikan rasa terima kasih atas berbagai dukungan dan kepercayaan penuh dari pemegang saham, nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan serta dedikasi dari seluruh karyawan, yang terus menyertai dalam perjalanan transformasi kami selama ini.”
Tom menambahkan, “Dengan berbagai pencapaian positif dan langkah-langkah strategis ini, kami optimis KB Bank dapat mencatatkan laba bersih di tahun 2025 dan menjadi salah satu layanan perbankan terbaik kedepannya.”
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement