Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Perjalanan Sukses Raja SPBU Indonesia Soegiarto Adikoesoemo, dari PT AKR hingga Museum MACAN

Perjalanan Sukses Raja SPBU Indonesia Soegiarto Adikoesoemo, dari PT AKR hingga Museum MACAN Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Soegiarto Adikoesoemo adalah sosok pengusaha Indonesia yang namanya tak bisa dilepaskan dari dunia bisnis distribusi bahan kimia dan energi. Lahir di Malang pada tahun 1938, Soegiarto adalah satu dari beberapa nama besar di dunia bisnis Indonesia, terutama di bidang energi. 

Soegiarto Adikoesoemo dikenal sebagai pendiri sekaligus Presiden Komisaris PT AKR Corporindo Tbk, perusahaan yang kini menjadi salah satu pemain utama di bidang distribusi bahan kimia dan energi di Indonesia.

Perjalanan bisnis Soegiarto dimulai pada era 1960-an. Saat itu, ia memulai usaha perdagangan bahan kimia skala kecil di Surabaya. Dengan tekad dan kerja keras, pada tahun 1960, Soegiarto mendirikan sebuah perusahaan perdagangan bahan kimia yang kemudian menjadi cikal bakal PT Aneka Kimia Raya. Perusahaan ini awalnya berfokus pada perdagangan bahan kimia dasar, yang saat itu merupakan kebutuhan penting bagi industri di Indonesia.

Pada tahun 1977, PT Aneka Kimia Raya resmi didirikan sebagai entitas bisnis yang lebih terstruktur. Perusahaan ini terus berkembang, dan pada tahun 1982, namanya diubah menjadi PT AKR Corporindo Tbk. Perubahan nama ini menandai transformasi perusahaan menuju skala yang lebih besar dan cakupan bisnis yang lebih luas.

Baca Juga: Suksesnya Chandra Djojonegoro Membangun ABC, dari Produsen Baterai Sampai Kecap dan Sirup

Tahun 1992 menjadi momen penting dalam perjalanan karier Soegiarto. Beliau mengakhiri masa jabatannya sebagai Presiden Direktur dan beralih ke posisi Presiden Komisaris PT AKR Corporindo Tbk. Posisi ini dipegangnya hingga saat ini.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1994, PT AKR Corporindo Tbk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Langkah ini tidak hanya menjadi tonggak penting bagi perusahaan, tetapi juga menunjukkan kepercayaan pasar terhadap kinerja dan prospek bisnis PT AKR Corporindo Tbk. Pencatatan saham ini membuka peluang bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi lebih lanjut.

Di bawah kepemimpinan Soegiarto, PT AKR Corporindo Tbk tidak hanya fokus pada distribusi bahan kimia, tetapi juga merambah ke sektor energi. Salah satu pencapaian besar perusahaan adalah kerja sama dengan BP, perusahaan migas asal Inggris, untuk mendirikan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Indonesia. Kolaborasi ini bertujuan untuk mencapai target 350 SPBU, yang menunjukkan ambisi besar perusahaan dalam menguasai pasar energi di Tanah Air.

Baca Juga: Suksesnya Adrian Zecha Pemilik Amanjiwo, Wartawan Time dari Sukabumi yang Kini Punya Jaringan Hotel Mewah di 20 Negara

Selain itu, Soegiarto juga menjabat sebagai Presiden Komisaris di beberapa perusahaan lain, seperti PT Andahanesa Abadi (2004) dan PT Arjuna Utama Kimia (2007). PT Andahanesa Abadi bergerak di bidang logistik, sementara PT Arjuna Utama Kimia memproduksi polimer berbasis air dan perekat berbasis lateks. Diversifikasi bisnis ini memperkuat posisi Soegiarto sebagai pengusaha yang mampu mengelola berbagai lini usaha dengan sukses.

Kesuksesan Soegiarto tidak hanya terlihat dari bisnisnya, tetapi juga dari warisan yang ia tinggalkan bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah Museum of Modern and Contemporary Art in Nusantara (Museum MACAN) di Jakarta, yang didirikan oleh putranya, Haryanto Adikoesoemo. Museum ini menampung sekitar 800 karya seni kontemporer dan modern, menjadi wadah bagi apresiasi seni di Indonesia.

Menurut Forbes, pada Maret 2025, kekayaan Soegiarto mencapai USD1.1 miliar atau sekitar Rp18 triliun. Pada tahun sebelumnya, kekayaannya bahkan menyentuh USD1.6 miliar yang menjadikannya orang terkaya ke-44 di Indonesia. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: