
Logam mulia kompak mengalami koresi menyusul harga emas yang melemah dalam perdagangan terakhir untuk pekan lalu di Jumat (21/3). Pasar nampaknya masih melakukan aksi profit-taking menyusul harga emas yang sempat mencapai rekor US$3.057,21.
Dilansir dari Reuters, Senin (24/3), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas utama dari logam mulia global. Semua logam mulia tercatat membukukan koreksi yang cukup signifikan:
- Emas spot: Turun 1% ke US$3.015,43 per ons
- Emas berjangka Amerika Serikat (AS): Turun 0,7% ke US$3.021,40 per ons
- Silver spot: Turun 1,7% ke US$32,97 per ons
- Platinum: Turun 1,1% ke US$973,45 per ons
- Palladium: Naik 0,1% ke US$953,14 per ons
Analis Marex, Edward Meir mengatakan bahwa harga emas mengalami koreksi karena aksi ambil untung hingga penguatan dari Dolar AS. Penguatan tersebut membuat emas yang diperdagangkan dalam dolar lebih mahal bagi pembeli di luar AS.
"Pasar sedang mengambil napas setelah kenaikan sebelumnya. Ada aksi profit-taking di level ini, ditambah dolar yang lebih kuat," kata Meir.
Meski demikian, harga emas masih dalam tren naik menyusul ketidakpastian geopolitik yang menyebabkan permintaan safe-haven tetap tinggi dan prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
The Fed baru-baru ini mempertahankan suku bunga, tetapi mengindikasikan dua kali pemotongan sebelum akhir tahun ini. Pasar kini memperkirakan pemangkasan 71 basis poin pada 2025.
Baca Juga: Tak Lagi Konvensional! Drone Show Jadi Tren Baru Pemasaran Digital
Suku bunga lebih rendah akan mendukung harga emas, karena mengurangi biaya peluang untuk memegang aset tanpa imbal hasil seperti emas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement