Wamenekraf Dorong Ragam Subsektor Ekraf Ramah Keluarga Ditampilkan di HUT TMII ke-50

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf) Irene Umar melakukan diskusi dengan pihak pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Gedung Pengelola TMII, Jakarta Timur, Senin (24/3/2025).
Diskusi tersebut dimaksudkan untuk membahas kolaborasi lanjutan dengan TMII yang akan berulang tahun ke-50 pada 20 April mendatang. Wamenkraf Irene mendorong ragam subsektor ekraf yang ramah keluarga untuk ditampilkan dalam perayaan tersebut.
Baca Juga: Kemenperin Dorong Pengembangan Daya Saing IKM Kosmetik dan Obat Tradisional Tembus Pasar Global
“Orang-orang Indonesia harus tahu bahwa Taman Mini Indonesia Indah sudah berubah menjadi jauh lebih modern dan inklusif,” kata Wamenekraf Irene, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (26/3).
Wamenekraf Irene menyoroti area TMII yang luas yang bisa dieksplorasi dari berbagai sisi. Menurutnya, TMII yang dikenal ramah keluarga masih harus terus ditonjolkan.
“Kita bisa mengadakan acara-acara yang menjangkau pengunjung dari segmen keluarga sehingga ruang-ruang publik di sini bisa ramah bagi ayah, ibu, dan anak-anaknya,” ujar Wamenekraf Irene.
Selain itu, Wamenekraf Irene ingin kolaborasi perayaan HUT ke-50 TMII bisa menampilkan karya-karya kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) lokal dari berbagai subsektor ekraf.
Nantinya kolaborasi itu bertujuan untuk lebih menumbuhkan kebanggaan terhadap ikon wisata Indonesia melalui sentuhan kreativitas anak bangsa sehingga TMII turut menyelaraskan 17 subsektor ekraf melalui konsep budaya tematik.
“IP lokal itu tak hanya komik atau IP karakter saja. Kita bisa membuat juga panggung musik untuk menarik pengunjung, konsep aktivasi bagi fotografer yang lebih leluasa eksplorasi wajah baru Taman Mini dan undang duta-duta budaya seperti Abang None Jakarta sampai komunitas-komunitas cosplayer yang bisa mengundang keramaian. Bisa juga melibatkan lembaga keuangan seperti bank untuk memperkuat kolaborasi hexahelix,” ujar Wamenekraf Irene.
Di tempat yang sama, Deputi Bidang Kreativitas Media Kemenekraf Agustini Rahayu berharap TMII bisa membuka potensi besar untuk memperkenalkan IP lokal. Sedangkan Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi Kemenekraf Muhammad Neil El Himam menyebut kolaborasi berkelanjutan antara Kemenekraf dengan TMII bisa dikaitkan dengan unsur creative hub.
“IP lokal itu butuh tempat dan Taman Mini butuh aktivasi. Bila IP lokal ingin jadi tenant saat event HUT nanti, Taman Mini harus menyiapkan hectic market-nya. Sementara dari IP lokal juga harus menyiapkan manpower sehingga booth yang ditampilkan punya konsep ide activity yang lebih menarik perhatian pengunjung,” kata Agustini Rahayu.
“Membangun jaringan dan kolaborasi dengan penyediaan wadah fisik dan fasilitas harus terus dilakukan guna mendukung pejuang ekraf. Misal koneksikan suatu pameran di masing-masing anjungan yang ada di Taman Mini dengan syarat aktivasi tersebut harus dapat dukungan dari pemerintah daerah setempat,” imbuh Muhammad Neil El Himam.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement