Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Trump Sebut Hormati Xi Jinping, tapi Tuding China Eksploitasi AS

Trump Sebut Hormati Xi Jinping, tapi Tuding China Eksploitasi AS Kredit Foto: Reuters/Lintao Zhang
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa dirinya menghormati Presiden China, Xi Jinping. Namun, dalam pernyataan di Rose Garden, Gedung Putih, Rabu petang (2/4/2025) waktu Washington atau Kamis pagi (3/4/2025) waktu Jakarta, Trump menegaskan bahwa China telah mengambil keuntungan besar dari AS dalam perdagangan internasional.

"Saya menghormati Presiden Xi dari China, tetapi mereka telah mengambil keuntungan besar dari kita. Saya tidak menyalahkan mereka, itu bagian dari permainan. Tapi mereka tahu persis apa yang sedang terjadi sekarang," ujar Trump.

Trump mengklaim bahwa selama masa kepemimpinannya, ia berhasil menarik ratusan miliar dolar dari China, sesuatu yang dikatakannya belum pernah terjadi sebelumnya. Menurutnya, sebelum kebijakan tarifnya diterapkan, China tidak membayar satu sen pun kepada presiden mana pun di AS.

Baca Juga: Resesi hingga Banjir Produk China, Tarif Trump Ancam Ekonomi Asia Tenggara

"Joe Biden ingin menghapus kebijakan ini, tetapi angka yang dihasilkan begitu besar sehingga dia tidak bisa. Akhirnya, mereka melakukan penyesuaian untuk memberi China keuntungan, tetapi tetap tidak bisa menghapus semua kebijakan saya," kata Trump.

Ia juga menegaskan bahwa kebijakan ini akan membawa ekonomi AS ke tingkat yang lebih tinggi dan tidak bisa dimanipulasi. "Kemenangan kita sangat besar, monumental. Dunia akan membicarakan ini," tegasnya.

Trump mengkritik para ekonom yang meragukan dampak kebijakannya terhadap inflasi. Ia mengklaim bahwa pada Februari, inflasi inti turun ke level terendah dalam empat tahun.

Baca Juga: AS Kenakan Tarif Balasan, Trump Klaim Investasi Triliunan Dolar Mengalir dari Apple Hingga Honda

"Ketika saya pertama kali menjabat, harga telur melonjak, dan mereka menyalahkan saya, padahal saya baru tiba! Tapi kami segera bekerja, dan kami memperbaiki semuanya," ujarnya.

AS juga mengumumkan tarif balasan terhadap berbagai negara mitra dagang, termasuk China. Tarif yang diterapkan bervariasi dan berbeda dari ekspektasi pasar global. Sebagai contoh, China menerapkan tarif 67% terhadap AS, tetapi AS hanya membalas dengan tarif 34%.

Trump menegaskan bahwa kebijakan ini bukan hanya untuk melindungi ekonomi AS, tetapi juga untuk menciptakan pertumbuhan yang lebih besar dan memastikan AS tetap menjadi kekuatan ekonomi dunia.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: