
Bursa Eropa kembali tergelincir dalam sesi perdagangan yang penuh gejolak di Senin (7/4). Pasar kembali panik menyusuk komentar terbaru soal tarif dari Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Dilansir dari Reuters, Selasa (8/4), Indeks Stoxx 600 anjlok 4,5% ke 474,01. Hal ini diikuti oleh indeks volatilitas yang melambung ke 46,72 di Eropa.
Baca Juga: BYD Luncurkan Denza, Siap Lawan Mercedes Benz di Eropa
Mitra Ironsides Macroeconomics, Barry Knapp mengatakan bahwa harapan investor sirna soal adanya pelonggaran kebijakan tarif dari Trump.
Trump baru-baru ini membantah kabar bahwa dirinya mempertimbangkan penundaan tarif selama tiga bulan bagi semua negara kecuali China.
“Kalau Amerika terserang flu ringan, dunia bisa kena pneumonia. Konyol jika mengira bisa berlindung di pasar luar negeri, karena mereka adalah sumber utama permintaan global," ujar Knapp.
Investor kini berbondong-bondong mencari aset aman menyusul kekhawatiran bahwa eskalasi perang dagang akan menekan pertumbuhan ekonomi dan memicu inflasi. Ekspektasi terhadap penurunan suku bunga terus meningkat dalam berbagai kawasan global.
Bank Sentral Eropa (ECB) memperkirakan bahwa kebijakan tarif dapat mengurangi pertumbuhan kawasan euro sebesar 0,3 poin persentase dalam tahun pertama. Jika Uni Eropa membalas dengan tarif serupa, kerugian bisa meningkat hingga 0,5 poin persentase.
Pasar kini memperkirakan kemungkinan dua kali pemangkasan suku bunga oleh bank sentral dalam dua pertemuan berikutnya di Eropa.
Baca Juga: Risiko Separah Krisis 2008, Bursa Eropa Dihantui Efek Perang Dagang China-AS
Adapun Uni Eropa sendiri menyatakan akan mulai memberlakukan tarif balasan terhadap beberapa barang impor dari AS. Meski begitu, para menteri perdagangan negara anggota menyatakan masih berharap dapat menyelesaikan sengketa ini melalui negosiasi dengan Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement