Adira Finance Akui Bisnis Pembiayaan Kendaraan Juga Ikut Terseret Lesu Pasar Otomotif
Kredit Foto: Istimewa
Presiden Direktur Adira Finance Dewa Made Susila mengatakan ada penurunan tren di bisnis pembiayaan pada 2024 lalu. Ini merupakan dampak dari lesunya pasar otomotif di tahun lalu, dan perlambatan juga terjadi di awal 2025 berdasarkan data dari Gaikindo.
Dewa Made merinci, sepanjang tahun 2024, pembiayaan Adira turun 12 persen year on year (y/y) menjadi Rp 36,6 triliun.
Sementara itu, untuk laba, Adira membukukan laba Rp 1,41 triliun (Rp 1.407 per saham), turun 27,64 persen dibandingkan Rp 1,94 triliun (Rp 1.944 per saham) pada tahun 2023.
Meski turun pada total pembiayaan baru, Adira Finance berhasil tumbuh untuk pembiayaan non otomotif sebesar 10 persen y/y menjadi Rp 9,8 triliun.
"Sebagian besar pembiayaan non-otomotif saat ini dikontribusi oleh pembiayaan multiguna melalui produk Solusi Dana. Sementara itu, piutang pembiayaan yang dikelola perusahaan (termasuk pembiayaan bersama) relatif stabil sebesar Rp 56,0 triliun,” katanya.
Inovasi dari Adira Finance yakni di antaranya produk pembiayaan multiguna Solusi Dana. Ini merupakan produk pembiayaan multiguna dengan jaminan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) kendaraan yang memungkinkan pelanggan memenuhi berbagai kebutuhan finansial
Selain itu menyediakan pembiayaan kendaraan listrik (electric vehicle, EV), sepeda motor dan mobil. Sepanjang tahun 2024, Adira Finance menyaluran pembiayaan baru EV Rp 379,6 miliar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement