Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

IHSG Mencoba Menguat, Mirae Asset Sarankan Investor Cermati 4 Saham Ini

IHSG Mencoba Menguat, Mirae Asset Sarankan Investor Cermati 4 Saham Ini Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Langkah mengejutkan datang dari Presiden AS Donald Trump di tengah panasnya perang dagang dengan Tiongkok. Ia memutuskan menunda penerapan tarif resiprokal terhadap negara-negara lain selama 90 hari.

Meski demikian, tarif sebesar 10% terhadap seluruh barang impor AS tetap diberlakukan. Kabar ini langsung disambut positif oleh pelaku pasar. Indeks S&P500 melesat hingga 9,5% dan mencapai level 5.456,9.

Sementara itu, harga minyak Brent ikut terdongkrak, naik 4,2% menjadi USD65,5 per barel. Namun, di balik euforia sesaat ini, analis tetap mengingatkan bahwa ketidakpastian ke depan masih membayangi.

Baca Juga: Optimisme Investor Bursa Eropa Melejit Usai Trump Jeda Implementasi Tarif AS

Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai bahwa risiko tetap tinggi. Meskipun Trump menunda tarif resiprokal, ia justru menaikkan tarif impor dari Tiongkok hingga 125%. "Kami menilai meskipun terjadi kenaikan signifikan dalam jangka pendek, namun ketidakpastian ke depan masih sangat tinggi," tulis Mirae dalam laporannya.

IHSG sendiri langsung terpukul, melemah hingga 8,5% dalam dua hari perdagangan pasca-libur Lebaran. Bank Indonesia pun bergerak cepat. Intervensi dilakukan di pasar domestik dan offshore guna menahan nilai tukar Rupiah agar tidak menembus level 17.000 per dolar AS. Meskipun stabil di permukaan, arus bawah pasar masih penuh gejolak.

Baca Juga: IHSG Kamis Berakhir Manis Meroket 4,79% ke 6.254, Saham-saham Ini Jadi Pendorongnya

Tasrul Tanar, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memperkirakan bahwa IHSG tengah mencoba menguat setelah mematahkan tren turun jangka menengah yang cukup kuat (r-squared = 0.8823) selama 138 hari terakhir.

Saat ini IHSG bergerak dalam rentang +/-1.57 standar deviasi dan berada di bawah lower line, dengan pergerakan abnormal sekitar 11,77% atau setara 16 bar chart. Sejumlah indikator teknikal seperti MFI Optimized, RSI Optimized, W%R Optimized, dan CMO Optimized menunjukkan IHSG telah berada di area oversold.

Beberapa saham pun menarik untuk diperhatikan:

GOTO ditutup pada 67 (-5,63%) dan direkomendasikan trading buy dengan target harga 73 (+8,96%). Trading range harian berada di 65 – 73, dan cut loss di 64. Saham ini tengah mencoba bangkit dari downtrend jangka menengah (r-squared = 0.8389) selama 178 hari, keluar dari pergerakan normal sebesar 16,11% atau sekitar 29 bar chart.

MDKA ditutup di 1.040 (-14,75%), juga direkomendasikan trading buy dengan target 1.130 (+8,65%) dan range 1.030 – 1.130. Cut loss disarankan di 1.020. MDKA mulai menguat dalam channel downtrend jangka menengah (r-squared = 0.8647) selama 126 hari dan bergerak normal dalam rentang +/-1.54 std.deviasi.

Baca Juga: Kecam Tarif Balasan China, Menterinya Trump Ancam Hapus Saham Beijing di Wall Street

BRMS ditutup pada 276 (-2,81%), direkomendasikan trading buy dengan target 296 (+7,25%). Trading range harian 266 – 296 dan cut loss di 252. BRMS menunjukkan penguatan dalam channel uptrend jangka panjang (r-squared = 0.7249) selama 244 hari, dengan deviasi sekitar 27,51%.

INDY ditutup di 905 (-9,50%), direkomendasikan buy on weakness dengan target 965 (+6,63%) dan rentang 900 – 965. Cut loss disarankan di 840. Tren teknikal menunjukkan penguatan dalam channel downtrend jangka pendek (r-squared = 0.8655) selama 54 hari terakhir.

Meski beberapa saham menunjukkan sinyal teknikal positif, ketidakpastian akibat dinamika geopolitik dan kebijakan perdagangan global membuat pelaku pasar harus tetap waspada. Pasalnya, gelombang bisa tenang hari ini, tapi badai masih mungkin datang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: