Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lindungi Aset dari Dampak Perang, Investor Pilih Lari ke Emas

Lindungi Aset dari Dampak Perang, Investor Pilih Lari ke Emas Kredit Foto: Istimewa

Emas juga mendapatkan momentum dari kondisi ekonomi domestik AS, terutama dari sisi suku bunga. Inflasi AS yang cenderung menurun menambah keyakinan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga. Data CPI AS untuk bulan Maret tercatat lebih rendah dari perkiraan, menambah tekanan terhadap The Fed untuk melonggarkan kebijakan moneternya.

Meskipun kepala The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa keputusan pemangkasan suku bunga akan tetap berbasis data, pasar sudah lebih dulu berspekulasi. Proyeksinya, suku bunga akan turun 50-100 bps pada paruh kedua 2025.

Bagi pasar emas, ini ibarat pupuk di tanah subur karena harga bisa terus melesat. Meski begitu, jika inflasi akibat tarif naik kembali, euforia tersebut bisa cepat berubah jadi kekhawatiran.

Baca Juga: Rela Antri Panjang! Masyarakat Buru Emas 1–10 Gram di Pameran Emas Antam

Dari sisi investasi, emas tak pernah kehilangan pesonanya. Selain individu dan bank sentral, dana besar seperti ETF emas juga menunjukkan lonjakan minat yang signifikan. Laporan dari World Gold Council menyebutkan bahwa ETF yang didukung emas mencatat arus masuk kuartalan tertinggi dalam tiga tahun terakhir (hingga Maret).

Namun, jika harus menyebut satu alasan utama di balik segala dinamika ini, jawabannya ada pada satu nama, yaitu Trump dan lebih spesifiknya, perang dagang AS-Tiongkok. Semua efek domino bermula dari sana.

Trump tak main-main dengan tarif. Dia telah memperingatkan negara-negara lain untuk tidak membalas jika ingin tetap “dapat hadiah.” Tapi China memilih jalur perlawanan. Negeri Tirai Bambu menaikkan tarif atas barang-barang asal AS hingga 84%.

Hal itu kemudian dibalas Trump dengan tarif baru sebesar 145% terhadap impor dari China. Namun, pada hari Jumat, China kembali menaikkan bea masuk atas barang-barang Amerika, kali ini hingga 125%.

Dengan perang tarif yang tak menunjukkan tanda mereda, tak heran jika emas terus mencetak rekor. Dalam dunia yang makin tak pasti, investor memilih untuk berpegangan pada yang paling stabil dan terbukti tahan gejolak, yaitu emas.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: