Trump Panaskan Perang Dagang, Harga Emas Diproyeksikan Bisa Capai US$3.500
Kredit Foto: Istimewa
Harga logam mulia memanas menyusul harga emas yang kembali melanjutkan reli dalam perdagangan di Rabu (16/4). Pasar logam diserbu naiknya permintaan terhadap aset lindung nilai akibat memanasnya perang tarif dari China-Amerika Serikat (AS).
Dilansir dariĀ Reuters, Kamis (17/4), berikut ini adalah catatan pergerakan harga sejumlah komoditas utama dari logam mulia global. Harga emas berhasil mencetak rekor tertinggi barunya dalam sejarah:
- Emas spot: Naik 3,1% menjadi US$3.327,97 per ons.
- Emas berjangka AS: Melonjak 3,3% ke US$3.324,50 per ons.
- Perak spot: Menguat 1,7% menjadi US$32,85 per ons.
- Platinum: Naik 0,8% menjadi US$967,45 per ons.
- Paladium: Melemah 0,1% ke US$970,42 per ons.
Ketidakpastian mengenai kebijakan tarif dan meningkatnya ketegangan perdagangan membuat para investor cemas. Dolar yang melemah terhadap mata uang utama lainnya juga membuat emas lebih menarik bagi pemegang mata uang asing.
"Emas tetap mendapat dukungan kuat dari dolar yang melemah secara luas, ketidakpastian seputar pengumuman tarif, dan kekhawatiran terhadap resesi global," kata Analis Riset Senior FXTM, Lukman Otunuga.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru ini memerintahkan investigasi terhadap kemungkinan penerapan tarif pada semua impor mineral kritis AS. Hal tersebut menjadi langkah terbaru yang menambah ketegangan dalam sengketa dagangnya dengan China.
"Setelah menembus US$3.300, harga emas kini bergerak di level psikologis. Para pembeli mungkin mengincar US$3.400, US$3.500, dan lebih tinggi lagi. Namun, aksi ambil untung atau kabar positif dari hubungan dagang dapat memicu aksi jual," jelas Otunuga.
Baca Juga: Investor, Siap-Siap! Harga Emas Bakal Sentuh Rp2 juta
Adapun Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan pertumbuhan ekonomiĀ tampak melambat di AS. Konsumsi rumah tangga tumbuh moderat, sementara lonjakan impor untuk menghindari tarif diperkirakan akan menekan estimasi dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement