- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Beban Operasional dan Gaji Karyawan Gerogoti Kinerja Telkom, Laba Bersih Turun Jadi Rp23,64 Triliun

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatat penurunan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 3,7 persen menjadi Rp23,64 triliun pada 2024, dari sebelumnya Rp24,56 triliun pada 2023. Pelemahan laba ini terjadi di tengah stagnasi pendapatan dan lonjakan sejumlah beban usaha, terutama pada sisi karyawan dan operasional.
Total pendapatan Telkom hanya tumbuh tipis 0,5 persen dari Rp149,22 triliun menjadi Rp149,97 triliun. Sementara itu, beban operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi meningkat 3,7 persen menjadi Rp41,20 triliun dari Rp39,72 triliun. Beban karyawan juga melonjak 5,5 persen menjadi Rp16,81 triliun, dari Rp15,93 triliun pada tahun sebelumnya, atau naik sekitar Rp880 miliar.
Baca Juga: Minta Restu Investor, Telkom Indonesia (TLKM) Berencana Buyback Rp3 Triliun
Beban penyusutan dan amortisasi masih tinggi di angka Rp32,64 triliun, hanya sedikit turun dari Rp32,66 triliun pada 2023. Beban interkoneksi naik 8,1 persen menjadi Rp6,88 triliun dari Rp6,36 triliun, sementara beban pemasaran tumbuh 8,3 persen menjadi Rp3,82 triliun. Beban umum dan administrasi naik tipis 2,1 persen menjadi Rp6,23 triliun.
Tekanan dari berbagai komponen beban menyebabkan laba usaha Telkom turun 3,1 persen dari Rp44,38 triliun menjadi Rp42,99 triliun. Laba sebelum pajak terpangkas 4 persen menjadi Rp39,15 triliun dari sebelumnya Rp40,79 triliun, sementara laba tahun berjalan turun 4,5 persen menjadi Rp30,74 triliun.
Baca Juga: Lebih Pilih Mundur dari Telkom, Bambang Brodjonegoro Kini Jabat Dekan ADBI
Namun, secara keseluruhan, Telkom mencatatkan kenaikan laba komprehensif tahun berjalan sebesar 2,9 persen menjadi Rp31,64 triliun, dibandingkan Rp30,75 triliun pada 2023. Kenaikan ini ditopang penguatan selisih kurs dan keuntungan aktuaria dari program manfaat pasti.
Dari sisi neraca, Telkom mencatat pertumbuhan total aset sebesar 4,4 persen menjadi Rp299,68 triliun pada 2024, dari Rp287,04 triliun pada tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas dan ekuitas tercatat seimbang dengan nilai aset, masing-masing sebesar Rp299,68 triliun.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement