Perluas Pasar Produk Ekraf ke Mancanegara, RI-Arab Saudi Jajaki Potensi Kolaborasi
Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Menteri Ekonomi Kreatif (Menekraf), Teuku Riefky Harsya melakukan pertemuan dengan Saudi Arabia-Indonesia Business Council di Gedung Film Pesona Indonesia, Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Menekraf mengatakan pertemuan tersebut sangat strategis untuk mempererat hubungan bisnis kedua negara, Arab Saudi dan Indonesia.
Baca Juga: Airlangga Sampaikan Langkah Strategis RI dalam Negosiasi Penurunan Tarif AS
Dalam dalam pertemuan tersebut, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) menjajaki peluang kolaborasi dengan Arab Saudi agar produk-produk lokal semakin dikenal di mancanegara.
Rencana kerja sama ini merupakan bentuk orkestrasi kemitraan dalam bidang ekonomi kreatif.
“Pertemuan ini sebagai awal untuk menjajaki potensi kolaborasi bidang ekonomi kreatif antara Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, kami percaya hubungan bilateral yang baik akan mempercepat pengembangan Ekraf ke berbagai negara,” ujarnya, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Senin (21/4).
Teuku Riefky menambahkan kolaborasi yang dilakukan kedua negara akan tetap mengacu pada rantai nilai yang selaras dengan apa yang telah ditetapkan Kemenekraf.
“Kami punya rantai nilai mulai dari kreasi, produksi, distribusi, konsumsi, dan konservasi. Rantai nilai ini akan berjalan jika kita berkolaborasi dan fokus. Misalnya, Arab Saudi bisa membantu di rantai nilai konsumsi atau distribusi,” tambah Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Staf Khusus Menteri bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Rian Syaf, turut menjelaskan peluang kolaborasi yang diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan perluasan kerja sama dengan mendorong komersialisasi produk Ekraf melalui ekonomi kreatif yang inklusif.
“Dalam memperkuat ekosistem ekonomi kreatif inklusif, kita bisa kerjasama dalam hal infrastruktur Ekraf, pemasaran, insentif, fasilitasi kekayaan intelektual, maupun perlindungan karya kreatif. Untuk 5 tahun ke depan, kita membuat prioritas mana aset kreatif yang punya keunikan tersendiri. Fokusnya, bagaimana peningkatan produk-produk lokal mendapat penetrasi pasar level luas, khususnya di internasional,” ungkap Rian Syaf.
Lebih lanjut, Menteri Ekraf Teuku Riefky mengatakan, “Ke depan kita akan lakukan pembuatan MoU agar semua yang direncanakan bisa termonitor dengan baik sehingga kolaborasi bisa terwujud,” imbuhnya.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi, menyampaikan empat potensi kolaborasi yang bisa dilakukan Saudi Arabia dan Indonesia.
“Untuk kolaborasi, kita bisa lihat seperti apa Arab Saudi sebagai pasar yang menguntungkan bagi ekspor ekonomi kreatif Indonesia, terutama melihat aktivitas haji dan umrah. Dalam subsektor fesyen, juga bisa dilakukan kolaborasi antardesainer kedua negara untuk mengadakan peragaan busana atau pembukaan jenama pakaian lokal di Arab Saudi. Selanjutnya, kuliner halal Indonesia (camilan, bumbu, dan kopi) bisa dipasarkan masing-masing negara. Terakhir, produk-produk kerajinan dari Indonesia pun bisa dipergunakan sebagai interior atau penunjang fasilitas hotel agar punya nilai tambah saat momen haji dan umrah,” kata Cecep.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement