Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PSEL Benowo Diharapkan Jadi Inspirasi Infrastruktur Pengolahan Sampah di Kota Besar

PSEL Benowo Diharapkan Jadi Inspirasi Infrastruktur Pengolahan Sampah di Kota Besar Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), meninjau langsung operasional Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) Benowo, Surabaya pada Rabu, (16/04/2025).

Dalam kunjungan tersebut, Menko AHY menyampaikan emerintah mendorong penguatan infrastruktur pengelolaan sampah di kota-kota besar melalui penerapan teknologi modern seperti Waste to Energy.

Baca Juga: Dukung Penuh Pembangunan Kota Jakarta, Menko AHY Ungkap 5 Agenda Prioritas

“Jadi kunjungan kami hari ini ke sini untuk melihat secara langsung operasi dari PSEL yang ada di Benowo, yang kita tahu sudah berjalan efektif selama kurang lebih 4 tahun terakhir. Saya mengapresiasi, kami semua mengapresiasi, karena sampah ini merupakan persoalan kita semuanya,” ujar Menko AHY, dikutip dari siaran pers Kemenko Infrastruktur, Kamis (24/4).

Fasilitas PSEL Benowo merupakan salah satu infrastruktur pengelolaan sampah paling modern di Indonesia. Menurut Menko AHY, dengan kapasitas pengolahan 1.600 ton sampah per hari, instalasi ini memanfaatkan dua pendekatan teknologi utama: gas power plant dan gasifikasi.

Sistem pengolahan di Benowo terbagi menjadi dua jalur, yang pertama adalah untuk menghasilkan metana menggunakan gas power plant dan dapat menghasilkan 1,65 hingga 2 megawatt, serta lebih kurang 600 ton per hari. Sedangkan 1.000 ton menggunakan metodologi gasifikasi. Proses ini menghasilkan panas yang kemudian dikonversi menjadi energi listrik dan dialirkan ke gardu induk PLN Altaprima.

Menurut Menko AHY, pemerintah menyadari bahwa setiap kota memiliki tantangan yang berbeda dalam hal volume dan jenis sampah, sehingga pendekatan infrastruktur harus disesuaikan.

“Tentu ada skala yang harus kita lihat secara cermat. Tidak semua harus menggunakan teknologi seperti ini. Ada juga bahkan karena lebih besar lagi, contohnya metropolitan Jakarta yang 8.000 ton per hari itu juga tentunya harus lebih besar lagi kapasitasnya, teknologinya juga harus lebih kuat lagi,” pungkas Menko AHY.

Menko AHY juga menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam pembangunan infrastruktur pengelolaan sampah.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: