Kolaborasi Green Teams dan Ecoxyztem Dorong Peran Industri untuk Capai Target Net Zero 2050

Dalam rangka memperingati Hari Bumi, Green Teams (PT Trusur Unggul Teknusa) berkolaborasi dengan Ecoxyztem menggelar diskusi berjudul “Peta Jalan Dekarbonisasi Industri di Indonesia: Strategi Menuju Net Zero 2050” di MM2100 Office.
Forum ini mempertemukan berbagai pemangku kepentingan, seperti pemerintah yang dihadiri oleh perwakilan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Perindustrian, para ahli di bidang lingkungan, serta para pelaku industri yang berasal dari 10 industri yang wajib menerapkan Sistem Informasi Pemantauan Emisi Industri Kontinyu (SISPEK).
Sebagai penyedia layanan teknologi untuk pemantauan kualitas udara dan emisi, GreenTeams siap mendukung implementasi peta jalan dekarbonisasi ini.
Baca Juga: Peluang dan Tantangan Pasar Karbon Indonesia: Menuju Net Zero Emission 2060
Founder GreenTeams, Jaja Ahmad Subarja, mengatakan bahwa dekarbonisasi industri Indonesia dapat tercapai dengan dukungan teknologi yang menghasilkan data yang akurat, transparan, dan dapat ditindaklanjuti.
Data tersebut, lanjut dia menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan, perencanaan strategi pengurangan emisi, serta pemenuhan regulasi lingkungan.
“Kami siap mendampingi industri dan regulator dalam pemantauan kualitas udara dan emisi secara berkelanjutan, guna menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, dan berkelanjutan bagi generasi mendatang,” ucap dia.
Jaja menambahkan, keberlanjutan kini telah menjadi standar baru dalam rantai pasok global. Bahkan, produk yang secara teknis sudah baik pun bisa ditolak pasar jika dinilai memiliki jejak karbon yang terlalu tinggi. Hal ini menggarisbawahi bahwa persoalan bukan lagi hanya mengenai kualitas produk, tetapi juga tentang kepedulian terhadap lingkungan yang semakin mendapat sorotan.
“Karena itu, penting bagi kita untuk mengelola dan mengantisipasi dampak lingkungan sejak awal proses produksi sebagai bagian dari strategi jangka panjang,” katanya.
Untuk mewujudkan hal tersebut, menurut dia, dibutuhkan kerja sama lintas sektor yang solid. Melalui forum kolaboratif ini, diharapkan tercipta sinergi yang lebih kuat antara sektor industri, pemerintah, ahli, dan masyarakat, guna mempercepat transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan.
Baca Juga: Hari Bumi 2025, Ini Langkah PalmCo Percepat Dekarbonisasi Untuk Net Zero Emisi
Salah satu langkah konkret yang tengah disiapkan oleh Kementerian Perindustrian adalah Peta Jalan Dekarbonisasi Industri, yang akan dipublikasikan dalam AIGIS Summit 2 pada bulan Agustus sebagai bagian dari upaya mempercepat pencapaian ENDC 2030 dan NZE Sektor Industri 2050 sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional.
Sementara itu, Kepala Pokja PPMU Kementerian Lingkungan Hidup, Noor Rachmaniah, menyampaikan pihaknya mengapresiasi pemasangan Stasiun Pemantau Kualitas Udara Ambien (SPKUA) yang telah dilakukan oleh kawasan MM2100.
“Ke depannya, akan ada penambahan titik sesuai dengan arahan (Menteri Lingkungan Hidup), yaitu pemasangan minimal dua titik SPKUA yang mengikuti arah angin (up wind dan down wind) dan mempertimbangkan pengaruhnya terhadap lokasi kawasan ini. Hasil pemantauan SPKUA tersebut ditampilkan dalam bentuk Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU),” tambah dia.
Baca Juga: MIND ID Tanam 126 Ribu Mangrove Demi Dukung Target Net Zero Emission
Pemantauan emisi secara berkelanjutan, termasuk pembangunan SPKU di kawasan industri, menjadi langkah kunci untuk menghasilkan data yang transparan. Data ini penting untuk mendukung evaluasi, akuntabilitas, serta pengambilan kebijakan yang tepat dalam upaya dekarbonisasi.
Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Tim Dekarbonisasi Industri Kementerian Perindustrian, Sri Gadis Pari Bekti, mengungkapkan pihaknya sedang menyiapkan peta jalan dekarbonisasi industri yang direncanakan akan bisa dipublikasikan dalam waktu dekat.
“Roadmap ini bertujuan untuk memfasilitasi transisi yang menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan target keberlanjutan untuk pencapaian Net Zero Emission Sektor Industri pada tahun 2050 atau sepuluh tahun lebih cepat dari target nasional,” ucap dia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Belinda Safitri
Advertisement