
Amerika Serikat (AS) optimistis dengan perang tarif yang dikobarkannya, bahkan pihaknya baru-baru ini sesumbar bahwa kebijakan ini telah membuat panik blok dari Uni Eropa.
Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, mengatakan bahwa negara-negara dalam kawasan tersebut kemungkinan tengah panik akibat penguatan euro terhadap dolar menusul dampak kebijakan tarif dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Tercatat, euro sudah menguat terhadap greenback hampir 10%.
Baca Juga: Gara-Gara Tarif Resiprokal Trump, Renault Tunda Jual Mobil Sport Alpine
"Bank Sentral Eropa (ECB) akan segera mulai memangkas suku bunga untuk mencoba menurunkan nilai euro," ujar Bessent, dilansir dari CNBC International, Selasa (29/4).
Bessent menegaskan bahwa euro yang terlalu kuat bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh negara-negara dari Eropa. Sementara Amerika Serikat tetap berkomitmen pada kebijakan dolar kuat.
Sebelumnya, Komisioner Ekonomi Uni Eropa, Valdis Dombrovskis juga menyatakan bahwa masih dibutuhkan banyak upaya untuk mencapai kesepakatan perdagangan yang dapat mencegah penerapan tarif antara pihaknya dengan AS.
"Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai parameter konkret dan bidang kerja sama yang dapat memungkinkan kami menghindari penerapan tarif," kata Dombrovskis.
Baca Juga: Tak Cuma Panama, Trump Kini Layangkan Tuntutan Soal Akses Terusan Suez
Dombrovskis mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengusulkan penerapan tarif nol untuk seluruh produk industri dari kedua belah pihak. Namun, tawaran tersebut hanya mendapat minat yang moderat dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement