Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bursa Asia Kembali Bergejolak, Investor Soroti Manuver China

Bursa Asia Kembali Bergejolak, Investor Soroti Manuver China Kredit Foto: Reuters/Tyrone Siu
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bursa Asia kembali bergejolak dengan hasil perdagangan yang bervariasi di Senin (28/4). Pasar tengah menyoroti sejumlah dinamika ekonomi, termasuk perang tarif dari China-Amerika Serikat (AS).

Dilansir dari Reuters, Selasa (29/4), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah indeks utama dari Bursa Asia. Indeks Jepang menjadi indeks dengan kenaikan terbesar dalam sesi kali ini:

  • Hang Seng (Hong Kong): Stabil dalam kisaran dari 21.971,96.
  • CSI 300 (China): Turun 0,14% ke 3.781,62.
  • Shanghai Composite (China): Turun 0,2% ke 3.288,41.
  • Nikkei 225 (Jepang): Naik 0,38% ke 35.839,99.
  • Topix (Jepang): Naik 0,86% ke 2.650,61.
  • Kospi (Korea Selatan): Naik 0,1% ke 2.548,86.
  • Kosdaq (Korea Selatan): Turun 1,41% ke 719,41.

Pasar terus mencerna dinamika perang tarif dari China-AS. Terbaru, kedua belah pihak kembali bersitegang menyusul klaim yang saling bertolak belakang soal negosiasi tarif antara kedua belah pihak.

Adapun China memutuskan untuk mempercepat pelaksanaan rencana stimulus yang telah dijadwalkan untuk tahun ini, namun menahan diri dari meluncurkan langkah-langkah tambahan.

Beijing memilih untuk mempertahankan ketenangan, bertaruh bahwa perang dagang berkepanjangan pada akhirnya akan berdampak lebih buruk bagi AS.

Namun China juga berjanji akan memberikan dukungan kepada perusahaan dan pekerja yang paling terdampak oleh lonjakan tarif baru dari AS. Namun, hingga kini, tidak ada pengumuman terkait peningkatan belanja defisit.

Menteri Keuangan China, Lan Fo'an sebelumnya menyatakan bahwa negaranya akan mengadopsi kebijakan makroekonomi yang lebih proaktif untuk mendorong tercapainya target pertumbuhan sepanjang tahun dan terus membawa stabilitas serta momentum bagi ekonomi global.

Baca Juga: China Klaim Ekonomi Tetap Kuat Meski Dihantam Tarif AS

AdapunBank of Japan (BoJ) diperkirakan akan menahan suku bunga tetap dalam pertemuan kebijakan berikutnya. BoJ juga diprediksi akan mengeluarkan peringatan mengenai meningkatnya risiko terhadap perekonomian yang rapuh seiring ketegangan perdagangan global yang menekan tingkat kepercayaan bisnis dan konsumen di Jepang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: