Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Harga emas turun tajam dalam perdagangan di Selasa (29/4). Pasar logam mulia lesu menyusul menguatnya sinyal redanya ketegangan perdagangan dari China dan Amerika Serikat (AS).
Dilansir dari Reuters, Rabu (30/4), berikut ini adalah catatan pergerakan harga dari sejumlah komoditas utama logam mulia global. Harga emas anjlok signifikan:
- Emas spot: Turun 0,8% ke US$3.315,84 per ons.
- Emas berjangka AS: melemah 0,4% ke US$3.333,60 per ons.
- Perak spot: Turun 0,4% menjadi US$33,02 per ons.
- Platina: Turun sekitar 1% menjadi US$976,50 per on.
- Palladium: Melemah 1,3% ke US$936,41 per ons.
Direktur Perdagangan Logam High Ridge Futures, David Meger mengatakan bahwa sinyal meredanya perang dagang telah menekan harga emas, yang biasanya diminati saat ketidakpastian global meningkat.
“Ada optimisme bahwa eskalasi konflik perdagangan akan mereda,” ujarnya.
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump baru-baru inimengumumkan langkah pelonggaran terhadap tarif otomotif, termasuk penurunan pajak untuk suku cadang asing yang digunakan dalam produksi kendaraan dalam negeri dan memastikan agar kendaraan impor tidak dikenai tarif ganda.
Sementara Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent menyatakan bahwa beberapa mitra dagang utama telah menyampaikan proposal yang sangat baik untuk menghindari tarif AS.
China baru-baru ini juga mengejutkan pasar dengan memberikan sinyal positif soal de-eskalasi melalui pembebasan tarif balasan untuk beberapa barang yang diproduksi oleh AS.
Kedua hal tersebut ini turut mengurangi tekanan geopolitik dan menyebabkan aksi jual di pasar emas. Meski demikian, harga emas masih diprediksi bisa menembus level US$3.800 per ons pada akhir tahun.
Baca Juga: China Akhirnya Jawab Kekhawatiran Dunia Soal Potensi Dumping Gegara Tarif AS
Pasar kini menantikan rilis data ekonomi penting, termasuk indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi dan laporan tenaga kerja non-pertanian bulanan yang akan menjadi petunjuk penting arah kebijakan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement