Kredit Foto: Dok. Kemenekraf
Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf) Teuku Riefky Harsya memberikan paparan pengembangan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi dimulai dari daerah.
Hal tersebut disampaikan Menteri Ekraf saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Timur di Hotel Shangri-La, Surabaya, Selasa (29/04/25).
Baca Juga: KKP Tak Tolerir Praktik Usaha Ilegal Ancam Arwana Kalimantan
"Jawa Timur menjadi lokasi prioritas sesuai RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025–2029, dengan penguatan kelembagaan sebagai fokus utama pengembangan ekonomi kreatif,” ucap Menteri Ekraf, dikutip dari siaran pers Kemenekraf, Rabu (30/4).
“Strategi pengembangan ini akan diimplementasikan melalui dua tahap yaitu penggabungan nomenklatur ekonomi kreatif dalam dinas yang sudah ada sebagai langkah jangka pendek, serta pembentukan dinas ekonomi kreatif yang mandiri sebagai target jangka panjang," imbuhnya.
Dalam sambutannya, Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menyambut baik antusiasme pemerintah daerah di Jawa Timur untuk mendirikan Dinas Ekonomi Kreatif di mana beberapa kabupaten sudah berkonsultasi dengan Kementerian Ekonomi Kreatif.
Menteri Ekraf Teuku Riefky menyebut salah satu contoh Kabupaten Gresik yang sudah membentuk Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif, Pemuda, dan Olahraga atau Dinas Parekrafpora.
Kemudian untuk tingkat provinsi, Jawa Timur yang telah menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan ternama seperti King's College London dalam pengembangan ekonomi digital.
Menurut Menteri Ekraf Teuku Riefky, potensi ruang kreatif di Jawa Timur sangat besar dengan 11 ruang kreatif yang tersebar di seluruh provinsi, termasuk Creative Hub Banyuwangi dan Malang Creative Centre yang menjadi pusat inkubasi dan pengembangan kreativitas.
Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menekankan penerapan model hexahelix yang melibatkan kolaborasi erat antara pemerintah daerah, akademisi, industri, masyarakat, media, dan komunitas kreatif yang menjadi kunci utama. Harapannya, upaya-upaya itu bisa membuka lapangan kerja berkualitas bagi tenaga kerja muda sesuai dengan Asta Cita ke-3.
Menteri Ekraf Teuku Riefky juga menyebut ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor prioritas dengan sasaran pengembangan dalam RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) dan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional). Dia juga mengatakan penguatan ekosistem ekonomi kreatif perlu berbasis kekayaan budaya dan intelektual.
"RPJMN 2025-2029 menetapkan target ambisius untuk proporsi PDB (Produk Domestik Bruto) Ekonomi Kreatif sebesar 8,0-8,4% pada tahun 2029, dengan indikator kinerja utama yang mencakup laju pertumbuhan Ekonomi Kreatif 6,1% dan pertumbuhan ekspor Ekonomi Kreatif 6%. Dengan tercapainya target RPJMN ini, diharapkan ekonomi kreatif dapat berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement