
Badan Gizi Nasional (BGN) tengah melakukan penyelidikan intensif terkait kasus keracunan yang melibatkan sejumlah siswa di Bandung dan Tasikmalaya usai menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kejadian ini memicu perhatian serius, terutama mengingat jumlah siswa yang terdampak, dengan 342 siswa di Bandung dan 25 siswa di Tasikmalaya mengalami gejala keracunan.
Dalam pernyataannya, dikutip Sabtu (3/5/2025), Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut jika pihkanya telah mengambil langkah cepat untuk mengusut tuntas penyebab dari insiden tersebut.
“Kami berkomitmen untuk menyelidiki secara menyeluruh dan mencegah kejadian serupa di masa depan,” ujarnya.
Kendati hasil uji awal mengklaim bahwa bahan makanan yang digunakan dalam program MBG memenuhi standar, BGN menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk penyedia bahan pangan, ahli gizi, dan lembaga pengawasan kualitas.
Hal tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa setiap tahapan, dari pemilihan bahan hingga distribusi makanan, dilakukan dengan standar keamanan yang ketat.
Dalam keterangan yang sama, Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq Tasikmalaya yang terlibat dalam penyediaan makanan mengaku telah memastikan bahwa setiap komponen bahan makanan seperti ayam, tahu, beras, sayur dan kentang. Tak hanya itu, mereka juga menyebut telah melakukan pemeriksaan kualitas yang cermat sebelum diolah dan didistribusikan.
Dinas Kesehatan setempat segera mengambil tindakan medis terhadap siswa yang terinfeksi, memastikan mereka mendapatkan perawatan yang diperlukan di fasilitas kesehatan terdekat.
Dengan investigasi yang terus berjalan, BGN berharap dapat menemukan akar masalah dan memperbaiki sistem distribusi MBG agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement