Cerita Sukses Sakichi Toyoda Membangun Toyota, Tukang Kayu yang Dikenal sebagai Bapak Revolusi Industri Jepang

Sakichi Toyoda, seorang pria kebangsaan Jepang yang menjadi pendiri Toyota. Pria kelahiran 14 Februari 1867 di Prefektur Shizuoka Jepang ini tidak berasal dari keluarga kaya raya. Ia anak dari pasangan Ikichi dan Ei Toyoda.
Ikichi adalah seorang petani yang hidup miskin yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kayu untuk menghidupi keluarganya. Meskipun begitu, kemampuannya sebagai tukang kayu sangat terampil hingga dapat diandalkan banyak orang.
Setelah lulus dari sekolah dasar, Sakichi mulai bekerja membantu ayahnya berdagang. Pada saat itu Jepang dalam masa Restorasi Meiji dimana dianggap sebagai periode dimulainya masa modern di Jepang. Pada saat itu wilayah Sakichi dilanda kemiskinan.
Meskipun masih remaja yang baru berusia 14 atau 15 tahunan, ia sudah berpikir untuk bangkit dari kemiskinan dan membantu warga desanya.
Jika terdapat waktu luang di sela-sela pekerjaannya, Sakichi mengisinya dengan membaca koran dan majalah. Kegiatan bermanfaat ini juga ditularkan ke anak muda setempat untuk bersama-sama membuat kelompok belajar yang mandiri.
Pada saat usianya 18 tahun, Sakichi Toyoda mengetahui bahwa Undang-Undang Monopoli atas Paten yang baru diberlakukan oleh pemerintah Jepang. Sakichi pun mempelajari dengan seksama undang-undang tersebut. Ia berpikiran untuk memanfaatkan kebijakan pemerintah itu dengan mencurahkan upaya terbaiknya membuat sebuah penemuan atau sesuatu yang baru.
Sakichi Toyoda pun melakukan banyak eksperimen namun belum juga berhasil. Kemudian ia tertarik dengan alat tenun tangan yang sering digunakan oleh petani-petani di daerahnya. Sakichi kemudian berpikir untuk menciptakan alat tenun yang lebih inovatif agar lebih efisien digunakan dan dapat membantu banyak orang. Ia pun kemudian bekerja di gudang, disana ia membongkar dan membuat beberapa alat tenun.
Namun beberapa orang saat itu menganggap alat tenun Sakichi terlihat aneh. Hingga pada tahun 1890, Sakichi pergi ke sebuah pameran mesin yang terletak di Ueno, Tokyo. Disana memamerkan banyak alat tenun yang berasal dari Jepang maupun luar negeri.
Ia sangat terkesan dengan mesin-mesin yang ada disana bahkan hampir setiap hari ia mengunjungi pameran tersebut. Tekadnya untuk membuat mesin serupa semakin tak terbendung hingga pada tahun 1890, Sakichi berhasil membuat alat tenun pertamanya. Alat tenun Sakichi ini dinilai sangat efisien karena hanya membutuhkan satu tangan untuk mengoperasikannya. Alat itu juga mengurangi kemungkinan ketidakrataan kain hasil tenunannya. Sehingga kain yang dihasilkan lebih berkualitas.
Pada tahun 1891, Sakichi akhirnya menerima hak paten atas alat tenun tersebut di usianya yang baru menginjak 24 tahun.
Seiring berjalannya waktu, Sakichi juga ingin terus berinovasi dengan penemuannya tersebut dengan memfokuskan cara agar alat tenun tersebut dapat digerakkan oleh listrik. Keberhasilannya dalam menemukan alat tenun inovatif itu mampu membuat Sakichi ada mendirikan sebuah pabrik kain kecil di daerah Taito, Tokyo pada tahun 1892.
Kain yang dihasilkan oleh pabrik Sakichi kemudian didistribusikan ke pedagang grosir setempat. Sayangnya, pabrik tersebut tidak berjalan dengan baik dan harus tutup setahun setelah mengoperasiannya. Ia pun kembali ke kampung halaman dan tinggal bersama pamannya di kota Toyohashi di Prefektur Aichi.
Namun tekad Sakichi untuk menciptakan mesin listrik belum surut. Di kampung halamannya ia melanjutkan usahanya untuk mengembangkan alat tenun listrik. Hingga akhirnya usahanya berhasil, Sakichi Toyoda kemudian menemukan mesin penggulung yang sangat efisien pada tahun 1894. Ia kemudian Ito Shoten Co di Nagoya untuk memproduksi dan mendistribusikan mesin buatannya tersebut. Perusahaan ini kemudian berubah nama menjadi Toyoda Shoten Co, kemudian berubah kembali menjadi Toyoda Shokai Co. Setelah sukses dengan mesin penggulungnya, Sakichi beralih lagi untuk menciptakan alat tenun listrik.
Kali ini tidak butuh waktu lama, pada tahun 1896, ia berhasil menciptakan alat tenun listrik pertama di Jepang yang terbuat dari baja dan kayu yang disempurnakan. Mesin alat tenun tersebut dijalankan menggunakan tenaga uap.Tak lupa alatnya juga dilengkapi dengan mekanisme auto stop. Harga yang ditawarkan Sakichi untuk mesin tersebut juga relatif murah sehingga sangat meningkatkan produktivitas dan kualitas dalam menenun.
Untuk mengembangkan divisi penelitian otomotifnya, Sakichi menjual hak paten mesin tenun otomatisnya kepada Platt Brothers & Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Hingga pada tanggal 30 Oktober 1930, Sakichi Toyoda pun meninggal dunia.
Perusahaan kemudian dikelola oleh Kiichiro Toyoda. Sama seperti sang ayah, Kiichiro juga merupakan pribadi yang penuh inovatif. Untuk melanjutkan cita-cita ayahnya, mulai tahun 1933 Kiichiro membangun divisi otomotif yang akan ia kendalikan secara langsung.
Kemudian ia mendirikan Toyota Motor Corporation pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyota. Untuk mengembangkan produksi mobil, perusahaan dipisahkan pada 27 Agustus 1937 dan menciptakan Toyota Motor Corporation hingga saat ini.
Toyota kemudian terus berkembang hingga menjadi perusahaan mobil terbesar di dunia. Merek ini bahkan dikabarkan memproduksi 1 mobil tiap 6 detik. Hampir seperti nama merek otomotif lainnya yang menggunakan nama keluarga seperti Honda yang didirikan oleh Soichiro Honda, Daimler-Benz (Gottlieb Daimler dan Karl Benz), Ford (Henry Ford) begitu juga dengan Toyota yang berasal dari kata Toyoda.
Perusahaan Toyota pun berkembang pesat dan meluncurkan banyak mobil dengan inovatif-inovatif terbaru. Hadirnya Toyota juga mampu membuktikan kepada dunia bahkan Jepang juga mampu bersaing dengan merk merk mobil dari Eropa dan Amerika.
Kini Toyota bahkan telah memiliki 370.000 ribu karyawan dalam 72 pabrik manufaktur yang tersebar di 170 negara. Dari pabrik pabrik inilah nanti produk-produk Toyota akan didistribusikan ke seluruh dunia.
Baca Juga: Perjalanan Sukses William, dari Obrolan Receh di Toilet hingga Lahir Federal Oil
Baca Juga: Cerita Sukses Star Yuan Membangun Tomoro Coffee dalam Waktu Singkat
Tak heran dengan kesuksesan Toyota ini, Sakichi Toyoda sering disebut-sebut sebagai Bapak Revolusi Industri Jepang. Kini meskipun sang pendiri telah tiada inovasi inovasi yang ia temukan di setiap produk Toyota masing sering dijumpai.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement